Blitar, insanimedia.id- Air merupakan elemen penting bagi semua organisme hidup untuk bertahan hidup. Air merupakan salah satu kebutuhan terpenting dalam merawat tanaman. Seringkali kita mengabaikan jenis air yang digunakan untuk mengairi tanaman.
Faktanya, pertumbuhan tanaman mungkin dipengaruhi oleh kandungan air yang digunakan untuk irigasi. Air hujan juga bisa menjadi pilihan tambahan untuk menyiram tanaman, selain sebagai air keran.
Faktanya, unsur-unsur yang ditemukan dalam air hujan, seperti nitrat, yang penting bagi pertumbuhan tanaman, dapat menyuburkan tanaman, menghindari klorin yang ditemukan dalam air keran. Air hujan dilaporkan umumnya lebih murni daripada air keran atau air sumur. Namun, air hujan mungkin masih membawa partikel di udara seperti debu atau serbuk sari.
- Membantu Proses Fotosintesis
Bagi tumbuhan, fotosintesis merupakan aktivitas yang krusial. Anda membutuhkan air, CO2, dan klorofil untuk menyelesaikan tugas ini. Air hujan tentu saja dapat berkontribusi untuk mencapai ketiga hal tersebut. Oksigen dan glukosa nantinya akan dihasilkan melalui fotosintesis.
- Ciptakan Tanah yang Subur
Karena air hujan membawa mineral penting seperti nitrogen dan oksigen yang dapat meningkatkan bahan organik, air hujan juga dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah. Akibatnya, populasi mikroba tanah dan kandungan humus akan meningkat.
- Meningkatkan Pertahanan Tanaman
Ketahanan tanaman meningkat ketika air hujan digunakan untuk irigasi. Air hujan umumnya murni dan bebas garam, sehingga baik untuk tanaman.
Salah satu cara menghindari penumpukan garam di dalam tanah yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman adalah dengan memanfaatkan air hujan untuk irigasi.
Penggunaan air irigasi yang mengandung garam, seperti air laut atau air sumur bor, dapat menyebabkan penumpukan garam. Penumpukan garam dapat mengakibatkan penurunan kualitas tanaman, penurunan kesuburan tanah, atau bahkan kematian tanaman.
Dengan memanfaatkan air hujan untuk irigasi, petani dapat menjaga keseimbangan garam dalam tanah sehingga dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap cekaman salinitas.
Selain itu, air hujan juga dapat membantu menjaga kelembaban tanah sehingga dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap cekaman kekeringan. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen, serta mengurangi kerugian akibat faktor lingkungan yang kurang baik.
- Air Hujan Kaya Unsur Nitrogen
Tanaman membutuhkan banyak unsur hara, terutama nitrogen selama tahap pertumbuhan. Pada tumbuhan, nitrogen diperlukan untuk sintesis protein, DNA, dan klorofil. Tanaman yang kekurangan nitrogen menjadi kuning, layu, dan pertumbuhannya buruk.
Nitrogen di udara hujan berasal dari atmosfer. Nitrat terbentuk ketika petir menyambar karena nitrogen di udara bereaksi dengan oksigen. Setelah larut dalam hujan, nitrat ini turun ke permukaan bumi.
Produksi dan kesehatan tanaman dapat ditingkatkan dengan menyerap curah hujan yang kaya nitrogen melalui akar dan daun tanaman.

- Air Hujan dapat Melarutkan Bahan Kimia
Bahan kimia diperlukan bagi banyak tanaman untuk mempertahankan diri dari gulma, hama, dan penyakit. Biasanya zat-zat tersebut berbentuk pupuk kimia, herbisida, fungisida, atau insektisida.
Namun, zat-zat ini juga dapat menimbulkan dampak buruk pada tanaman, termasuk keracunan, kerusakan, atau kerusakan. Bahan kimia yang diaplikasikan pada tanaman dapat diencerkan dengan menggunakan air hujan.
Zat yang bersifat basa dapat dinetralkan oleh air hujan yang mempunyai pH asam atau netral. Senyawa padat atau kental juga dapat larut oleh air hujan sehingga memudahkan tanaman menyerapnya.
Air hujan yang dikumpulkan langsung dari langit, tanpa melalui selokan atau wadah lain yang berpotensi terkontaminasi, diperlukan untuk mengencerkan polutan.