Kediri, insanimedia.id – Ada 6 kereta api yang mengalami keterlambatan akibat kereta api Mataremaja jurusan Malang-Pasar Senin Jakarta bertabrakan dengan ambulan di di km 169+154 jpl 260, petak Ngujang – Kras, Kediri, Senin (04/12/2024).
Akibat tabrakan di perlintasan sebidang ini, mobil ambulan milik RSUD Gambiran Kediri ringsek. Sang sopir Ali Mustofa (29) meninggal di lokasi kejadian.
Akibat kecelakaan ini 6 kereta api mengalami keterlambatan, termasuk kereta api Mataremaja. Berikut datanya :
- Akibat insiden tersebut, kereta api Matarmaja mengalami kendala dan keterlambatan 147 menit.
- Ka 414 CL Dhoho relasi Kts-Bl posisi Sta Ngujang lambat 189 menit.
- Ka 407 CL Dhoho relasi Bl-Kts posisi sta Ngujang lambat 40 menit.
- KA 416 CL Dhoho relasi Kts-Bl posisi sta Kras lambat 30 menit.
- Ka 154F Malioboro Ekspres relasi Pwt-Ml posisi Blitar lambat 55 menit.
- Ka 111 Brantas relasi Bl-Pse posisi sta Kediri lambat 23 menit.
“PT KAI Daop 7 Madiun menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan perjalanan KA akibat insiden ini. Saat ini kereta api matarmaja sudah dapat kembali berjalan setelah dilakukan pergantian lokomotif dan dilakukan pemeriksaan rangkaian,” jelas Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Kuswardojo.
Kuswardojo kembali meningatkan bahwa kesadaran dan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas di perlintasan sebidang menjadi kunci keselamatan, dengan cara mendahulukan kereta api dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintas rel
“Keselamatan berlalulintas di Perlintasan sebidang adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab KAI dan Pemerintah Daerah setempat, namun juga menjadi tanggungjawab kita semua termasuk pengguna jalan raya di perlintasan sebidang,” Tandas Kuswardojo.
PT KAI Daop 7 Madiun akan berkoordikasi dengan kewilayahan untuk menutup pintu perlintasan tidak terjaga di km 169+154 jpl 260, petak Ngujang – Kras, hal ini dilakukan menyikapi masih kecelakaan lalulintas diperlintasan sebidang yang melibatkan sebuah Ambulance bernomor AG 8749 AC yang menemper kereta api 233 Matarmaja relasi Malang – Pasarsenen, Rabu (4/12) di km 169+154 jpl 260, petak Ngujang – Kras.
Selama tahun 2024, PT KAI telah menutup dan menyempitkan sebanyak 15 perlintasan sebidang di berbagai lokasi sebagai bagian dari upaya tersebut.
Saat ini, di wilayah kerja PT KAI Daop 7 Madiun terdapat total 216 perlintasan sebidang. Dari jumlah tersebut, 158 perlintasan dijaga oleh PT KAI, pemerintah daerah, maupun pihak swasta.
Sementara itu, sebanyak 58 perlintasan lainnya masih belum dijaga, sehingga memerlukan perhatian bersama untuk tetap disiplin saat melintasi perlintasan.