7 Dosen Unair, Masuk Top 2 Persen Peneliti Dunia

Ridwan

Surabaya, insanimedia.id – Sebanyak tujuh dosen di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya masuk dalam daftar TOP 2 persen peneliti dunia. Data ini dikeluarkan oleh Stanford University dan Elsevier.

Ketujuh dosen Unair ini kembali menorehkan di dunia peneliti. Pencapaian ini tentu membanggakan bagi Indonesia dan tentunya para civitas akademika dan mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di Unair Surabaya. Pencapaian ini menegaskan posisi Unair sebagai institusi riset yang unggul dan konsisten memberikan dampak bagi komunitas ilmiah global.

ketujuh ilmuwan Unair yang masuk dalam daftar bergengsi tersebut antara lain Prof Ferry Efendi SKep Ns MSc PhD (FKp), Prof Dr Nursalam MNurs (Hons) (FKp), Prof Iman Harymawan SE MBA PhD (FEB), Prof dr Muhammad Miftahussurur MKes SpPD-KGEH PhD (FK), Prof Dr Santi Martini dr MKes (FKM), Prof Dr Ratna Dwi Wulandari SKM MKes (FKM), Prof Dr Mustofa Helmi Effendi drh DTAPH (FKH).

Prof Ferry Efendi SKep Ns MSc PhD, salah satu peraih penghargaan sekaligus Ketua Lembaga Pengembangan Jurnal, Publikasi, dan Hak Kekayaan Intelektual (LPJPHKI) Unair, menjelaskan bahwa pencapaian ini bukanlah prestasi individu semata. Menurutnya, hal ini merupakan cerminan dari ekosistem riset dan publikasi yang suportif di Unair.“Pencapaian ini merupakan refleksi dari Universitas Airlangga di dalam membangun ekosistem riset dan publikasi yang tidak hanya berdampak, tetapi juga berkelanjutan,” ungkap Prof Ferry, Jumat(26/9/2025).

Pemeringkatan ini didasarkan pada dampak sitasi. Artinya karya para peneliti UNAIR diakui dan digunakan secara luas oleh komunitas global. Salah satu contohnya adalah riset berdampak dari Prof Ferry mengenai kesehatan pekerja migran Indonesia. Riset tersebut berhasil mengidentifikasi berbagai hambatan dan merumuskan rekomendasi kebijakan yang inklusif.

Baca Juga :  Catat 19 Mei 2025 SPMB Kota Kediri Dibuka, Semua Jalur Gratis dan Bisa Diakses Online

“Sekitar 24 studi saya dikutip oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) atau entitas global lainnya dan dijadikan rekomendasi kebijakan,” jelasnya. Hal tersebut menunjukkan bagaimana riset akademis dapat memberikan dampak nyata.

Sebagai pesan inspiratif bagi para peneliti muda, Prof Ferry menekankan pentingnya tiga hal utama, yakni kerja keras, kolaborasi, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat. “Keyakinan saya, pintar itu ke sekian, tapi yang penting kita tekun, kerja keras, dan disiplin. Itu yang akan membentuk dan mengarahkan capaian kita,” tuturnya.

Pengakuan global ini menjadi motivasi bagi seluruh civitas academica Unair untuk terus menghasilkan riset yang unggul dan memberikan solusi nyata bagi permasalahan bangsa dan dunia.(Kmf/Rid)