Dari Museum Peta sebagai Simbol Perjuangan, Karnaval Cinta Damai Sananwetan, Kota Blitar Dimulai

karnaval Save The Nation By Concrete Action To Prevent Climate Change” SCBD 2024

BLITAR, insanimedia.id –  Kecamatan Sananwetan menggelar karnaval dalam rangka peringatah Hari Ulang tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-78 dipenghujung bulan Agustus 2024. Karnaval ini dimulai dari Museum Peta Jalan Sudanco Supriadi Kota Blitar.

Dipilihnya Museum Peta, karena ini menjadi saksi sejarah perjuangan para pemuda di Blitar melawan penjajah Jepang.  Pasukan Peta (Pembela Tanah Air) yang didirikan Jepang untuk mempertebal pasukannya, justru melakukan perlawanan terhadap Jepang.

Perlawanan 14 Februari 1945 inilah yang membakar semangat daerah-daerah lain untuk ikut mengusir penjajah Jepang pada masa itu.

Kecamatan Sananwetan Kota Blitar sengaja memilih lokasi ini dengan mengambil rute Jalan Sudanco Supriadi, Jalan Diponegero, Jalan Ahmad Yani, hingga berakhir di Kampus Akademi Putra Sang Fajar.

Puluhan peserta dari berbagai elemen masyarakat yang mengikuti karnaval ini. Parnaval dengan tema Save The Nation By Concrete Action To Prevent Climate Change” SCBD 2024 diberangkat langsung oleh Walikota Blitar, Drs H Santoso, M.Pd.

Santoso mengatakan, kegiatan karnaval ini adalah kegiatan terakhir dalam rangkaian HUT RI 2024 di Kota Blitar. Karnaval ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme masyarakat Kota Blitar.

Diberangkatkan dari Museum Peta untuk memberikan contoh kepada generasi muda untuk mencontoh semangar perjuangan para pemuda pada saat itu.

Jiwa patriotism pejuang Peta berkobar demi menghapus penjajahan di Indonesia. Tidak jarang, bahwa nyawa para pejuang menjadi taruhannya saat itu.

Walikota Blitar Memberangkatkan Karnaval Save The Nation By Concrete Action To Prevent Climate Change” SCBD 2024 di Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar
Walikota Blitar Memberangkatkan Karnaval Save The Nation By Concrete Action To Prevent Climate Change” SCBD 2024 di Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar

“Kota Blitar harus berbeda dengan kota-kota yang lain, karena Blitar memiliki jiwa dan rasa patriotisme sejak sebelum Indonesia merdeka, sebagaimana dicontohkan oleh Supriyadi dan kawan-kawannya yang monumennya ada di belakang kita,” ungkap Santoso.

Dijelaskannya, digelarnya karnaval ini, untuk menjadi salah satu upaya memberikan tontonan sekaligus tuntunan kepada generasi penerus. Selain itu, Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendidikan tidak hanya dilaksanakan secara formal saja namun juga dalam kesenian dan meladani para pejuang.

Berbagai elemen masyarakat ini menampilkan kreasi dan seni untuk dipertunjukkan kepada masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan baik dalam nuansa sosial, nuansa keagamaan, nuansa olahraga, nuansa perlombaan, telah diadakan.

“Semoga dengan kegiatan ini menjadi pelopor dan semangat untuk mewujudkan Nusantara Baru, Indonesia Maju,” tegasnya.