Ekonom UNU Blitar Soroti Dampak Potensial Kenaikan Tarif Impor AS bagi Perekonomian Indonesia

Ridwan
Andrean Permadi, Dosen Ekonomi Syari'ah Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar



Blitar, insanimedia.id – Meski masih ditunda, wacana kenaikan tarif impor Amerika Serikat yang dicanangkan oleh Presiden Donald Trump berpotensi cukup berdampak pada perekonomian Indonesia.

‎Hal itu disampaikan oleh Dosen Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar, Andrean Permadi.

‎Ia menegaskan bahwa apabila kebijakan tersebut jadi untuk diterapkan nantinya akan sangat membebani eksportir dari Indonesia untuk menjual produknya ke AS sehingga dapat berpotensi Overt supply (kelebihan produksi) di dalam negeri.

‎Lebih lanjut, hal itu dapat menyebabkan sumber devisa Indonesia berkurang. Apalagi, belum tentu produk tersebut dapat dijual ke pasar domestik dengan harga yang sama seperti saat ekspor ke negeri paman sam itu.

‎”Ibarat nya kalau disana kan kita jual mahal kalau disini murah kan nggak nutup operasional nya, ” tuturnya.

‎Meski begitu, menurutnya hal tersebut tidak akan terlalu berdampak pada ekonomi masyarakat Blitar raya.

‎Hal ini karena sejauh ini, sebagian besar produk Blitar seperti olahan makanan dan kerajinan lebih sering melakukan ekspor ke negara lain seperti Taiwan, China, dan Afrika.

‎”Ada sedikit penurunan tetapi tidak terlalu berdampak signifikan bagi masyarakat kabupaten dan kota Blitar ya, ” ungkapnya. (bim)

Baca Juga :  Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan Sebut Indonesia akan Hentikan Impor Gula saat Tinjau Ladang Tebu di Malang