Menikmati 2 Minuman Khas Kota Blitar Kota Sang Proklamator

Ridwan
Es Pleret (itimewa)

Blitar, insanimedia.id – Blitar sebagai makam Sang Proklamator,  Bung Karno di Jawa Timur, memiliki daya tarik kuliner yang menggoda. Karena itu, Blitar tidak hanya mempesona dengan situs sejarahnya.

Di tengah cuaca tropis yang sering kali panas, Blitar menawarkan dua minuman dingin ikonik yang telah melegenda secara turun-temurun: Es Pleret dan Es Drop.

1. Es Pleret: Manis Gurih yang Kenyal

Es Pleret adalah minuman tradisional Blitar yang sangat populer dan sering dibandingkan dengan es dawet atau cendol, namun memiliki keunikan yang membuatnya berbeda.

Bahan Utama dan Keunikan: Komponen utama yang paling khas adalah Pleret, yaitu bola-bola kecil berwarna-warni (biasanya putih dan merah/hijau) yang terbuat dari tepung beras dan memiliki tekstur kenyal. Kata “Pleret” sendiri konon berasal dari Bahasa Jawa diplereti, yang mengacu pada proses membentuk adonan dengan menekan cekung menggunakan jari.

Cita Rasa: Minuman ini disajikan dengan kuah yang kaya rasa: manis dari sirup gula merah(gula aren) dan gurih dari santan kental. Beberapa penjual juga menambahkan dawet atau cincau sebagai pelengkap.

Sensasi: Perpaduan rasa manis, gurih, dan dingin ini sangat menyegarkan. Sensasi terbaiknya datang ketika Anda mengunyah pleret yang lembut dan kenyal, berpadu sempurna dengan dinginnya es batu serut. Es Pleret adalah minuman rakyat yang mudah ditemukan, terutama di sekitar area wisata seperti Alun-Alun Blitar.

2. Es Drop: Es Krim Lawas Sejak Era Kolonial

Jika Es Pleret adalah minuman dengan isian, maka Es Drop adalah sajian beku legendaris Blitar yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, tepatnya sekitar tahun 1937. Minuman ini adalah cikal bakal es krim tradisional Blitar.

Baca Juga :  Nikmati Pantai di Kecamatan Bakung, Ada Air Terjun Air Tawar Langsung ke Laut

Bahan Utama dan Perbedaan: Es Drop sekilas mirip es lilin atau es krim, namun bahan utamanya bukanlah susu dan krim modern, melainkan santan segar dan gula asli (gula merah dan gula putih). Hal ini memberikan cita rasa gurih khas santan yang lembut dan alami.

Ciri Khas Legendaris: Es Drop mempertahankan tampilan dan penyajian otentik dari masa lampau:

Stik Bambu: Stik pegangannya tidak terbuat dari kayu pipih biasa, melainkan dari potongan bambu yang diraut halus.

Kemasan Kertas: Es ini dibungkus menggunakan kertas roti atau kertas selongsong sederhana, bukan plastik.

Penjual Keliling: Hingga kini, Es Drop sering dijual oleh para penjual keliling yang membawa termos atau wadah tabung kaca berwarna merah, membunyikan lonceng sebagai penanda.

Varian Rasa: Meskipun tradisional, Es Drop hadir dalam berbagai pilihan rasa klasik seperti kacang hijau, cokelat, durian, dan frambozen, menjadikan pengalaman menikmati es ini seperti kembali ke masa kecil.

Kedua minuman ini, Es Pleret dan Es Drop, tidak hanya menawarkan kesegaran tetapi juga membawa Anda pada perjalanan nostalgia cita rasa Blitar yang kaya dan tak lekang oleh waktu.

Mana yang paling menarik perhatian Anda untuk dicoba?