Blitar, insanimedia.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Blitar mencatat tren yang baik untuk angka kemiskinan di Kabupaten Blitar. Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan di Kabupaten Blitar pada Maret 2025 mencapai 89,04 ribu jiwa atau 7,57 persen dari total penduduk.
Angka ini turun 0,59 poin persen dibanding Maret 2024 yang sebesar 8,16 persen atau 95,91 ribu jiwa.
Kepala BPS Kabupaten Blitar, Siti Anni Makrifah, S.Si., M.Si., menyampaikan bahwa penurunan kemiskinan ini merupakan capaian penting bagi Kabupaten Blitar.
“Selama dua dekade terakhir, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Blitar berhasil ditekan hampir 50 persen dibanding 20 tahun yang lalu,” ujarnya, Kamis (18/9/2025).
Menurutnya, ada sejumlah faktor yang berperan menekan angka kemiskinan. Dari Agustus 2024 hingga Maret 2025, inflasi terkendali di bawah 2 persen, sehingga kenaikan garis kemiskinan lebih lambat dibanding peningkatan pendapatan masyarakat miskin.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Blitar pada Triwulan I 2025 mencapai 5,05 persen, sedikit lebih tinggi dari rata-rata Jawa Timur, dengan sektor pertanian sebagai penyumbang utama.
Perbaikan kesejahteraan petani juga tercermin dari Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur yang sempat turun menjadi 110,90 pada Februari 2025, lalu naik kembali ke angka 111,61 pada Maret 2025. Kondisi ini menunjukkan harga yang diterima petani lebih tinggi dibanding biaya produksi.
Selain faktor ekonomi, program intervensi kemiskinan berupa bantuan sosial dan jaminan sosial tenaga kerja, terutama bagi pekerja sektor pertanian dan perkebunan, turut mendukung penurunan angka kemiskinan. Intervensi ini dinilai lebih tepat sasaran karena menggunakan basis data yang semakin akurat.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa kemiskinan bukan hanya dilihat dari jumlah dan persentase, tetapi juga tingkat kedalaman dan keparahan.
“Kebijakan pembangunan harus diarahkan untuk mengurangi tidak hanya jumlah, tetapi juga kesenjangan dan kerentanan penduduk miskin,” tegasnya. (Riz/Riz)