Kediri, insanimedia.id – Berbagai cara dilakukan untuk menyulap bangunan yang tidak lagi berfungsi, menjadi menarik. Di Kota Kediri ada bekas bangunan sekolah yang semula tidak digunakan, kini menjadi tempat tongkrongan.
Tidak hayal, bekas bangunan sekolah yang saat ini bernuansa vintage ini menjadi tempat yang nyaman bagi kaula muda. Tempat yang baru kekinian, nyaman, dan suasana bangunanya original artistik.
Ya tempat ini sebelumnya sebuah bangunan bekas gedung sekolah SMA Brawijaya Kediri yang sudah lama terbengkalai sejak tahun 1996. Kini bangunan ini disulap menjadi warung kopi yang asik buat nongkrong bersama teman dekat ataupun keluarga.
Tempat ini baru saja soft opening (pembukaan) diberi nama Warung Kopag (Kopi pagi. Bagi Anda yang ingin berkunjung dapat datang ke Komplek Lapangan Utara Taman Pagora Jalan A. Yani Kelurahan Banjaran Kota Kediri.
Abu Nur Arifin rekan patner warung kopi pagi, dirinya membutuhkan waktu kurang lebih 1 bulan untuk mengkonsep bangunan sekolah tua tersebut menjadi sebuah kafe yang artistik dan original.
“Sebelumnya keadaan parah disini , di dalam digunakan tempat gudang bangku yang tidak terawat serta tembok yang banyak sarang laba labanya. Dibutuhkan waktu 1 bulan untuk menata ini semua, ” terang purnawirawan sertu TNI Angkatan Darat itu Selasa 13 Mei 2025 malam.
Abu Nur Arifin menceritaka alasanya memilih tempat ini, semula ia mencari tempat usaha di pusat tengah kota untuk nongkrong bagi para temanya yang pada umumnya mereka adalah kelompok komunitas.

“Akhirnya kami punya ide untuk membuat warung kopi. Saya berputar putar untuk mencari tempat dan kebanyakan harganya mahal. Waktu itu saya teringat tempat ini, dan akhirnya saya ke Yayasan Pagora untuk kita sewa, ” ungkapnya.
Makanan dan minuman yang tersaji di warung kopi pagi antara lain kopi ekspreso, arabika, makanan camilan donat serta makanan berat seperti ayam katsu, ayam paru. Harga makanan dan minuman yang dijual disini relatif terjangkau, mulai dari minuman seharga Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu.
“Segmentasinya kita sasar anak muda dan komunitas, pekerja muda dan anak kuliahan. Komunitas Asosiasi perfilman serta komunitas suporter Persik bakal sering merapat ke sini, ” ucapnya.
Selama aktif sebagai TNI AD, Purnawirawan Sertu Abu Nur Arifin pernah ditugaskan di daerah konflik Aceh sebagai pasukan Raider 500 (pasukan pemukul) tahun 2003-2006. Saat di Aceh bersangkutan memiliki tugas mengembalikan atau memulihkan keamanan wilayah setempat.(fan)