Blitar, insanimedia.id – KPU Kota Blitar telah menggelar debat publik pertama dan kedua pasangan calon walikota dan wakil walikota Blitar 2024.
Debat publik ini mempertemukan pasangan calon walikota dan wakil walikota Blitar, Bambang Rianto dan Bayu Setyo Kuncoro nomor urut 1 dengan Syauqul Muhibbin dan Elim Tyu Samba nomor urut 2.
Dalam debat publik ini, KPU Kota Blitar ingin memfasilitasi para pasangan calon untuk adu gagasan yang tertuang dalam visi misi. Debat publik KPU juga mengatur jumlah pendukung untuk datang ke dalam area debat karena keterbatasan tempat.

KPU Kota Blitar membatasi jumlah pendukung yang hadir maksimal 50 orang sudah termasuk pasangan calon. Tidak hanya itu, untuk dapat masuk ruang debat publik, KPU juga menyediakan id card (kartu pengenal) sendiri.
“Kita membatasi jumlah pendukung yang datang maksimal 50 orang,” ungkap Ketua KPU Kota Blitar, Rangga Bisma Aditya.
Pembatasan jumlah penduduk yang hadir ini, tidak hanya karena keterbatasan ruangan. Adanya jumlah pendukung yang berlebihan, dikhawatirkan akan menggangu jalannya debat.

KPU Kota Blitar juga memfasilitasi warga untuk dapat menyaksikan langsung proses adu gagasan dan adu ide pasangan calon. Warga Kota Blitar dapat menyaksikan langsung dengan menonton melalui tayangan baik di televisi maupun YouTube secara langsung.
Tidak hanya menonton, KPU Kota Blitar juga memfasilitasi warga Kota Blitar untuk menyampaikan pertanyaan kepada pasangan calon. Seperti pada debat kedua yang digelar di salah satu hotel di Kota Blitar pada Rabu (30/10/2024) malam.
Sebelumnya KPU Kota Blitar membuka kesempatan pada warga Kota Blitar untuk bertanya dengan cara mengirimkan pertanyaan yang maksimal dikirim pada 28 Oktober 2024 lalu. Pengumuman ini telah diunggah KPU Kota Blitar pada akun Instagram.
Untuk menjaga ketertiban dan keamanan, Pihak Kepolisian juga mengerahkan petugas untuk membantu pengamanan.
Pada debat pertama lalu, sedikitnya ada 120 personil yang dipersiapkan untuk menjaga jalannya adu gagasan antar pasangan calon dapat berjalan dengan lancar. Pada debat kedua ini, sejumlah personil baik dari Polri, TNI, dan dari pihak keamanan penyelenggara juga sudah diterjunkan.
Tidak nampak gerakan masa masuk ke dalam hotel, karena adanya penjagaan yang ketat dari pihak keamanan. Namun di jalan puluhan warga pendukung dari kedua paslon memadati Jalan Anjasmara Kota Blitar.
Pendukung Paslon nomor urut 1, berada di sisi timur pintu masuk hotel. Sementara pendukung Paslon nomor urut 2 berada di sisi barat pintu keluar hotel.
Para pendukung Paslon ini, membawa sejumlah alat musik dan alat pengeras suara sehingga nampak seperti kegiatan kampanye terbuka. Ironisnya, masa kedua pendukung pasangan calon berhadapan, sehingga pihak keamanan harus berjaga lebih ekstra.
Para pengguna jalan juga tidak dapat melewati Jalan Anjasmara di sisi barat. Karena jalan dipenuhi oleh pendukung kedua pasangan calon.
Ironisnya , depan hotel tempat pelaksanaan debat merupakan rumah sakit. Tentu suara dari berbagai alat musik dengan tambahan pengeras suara menambah bising.
Adanya keriuhan ini dan rawan terjadi bentrokan antar penduduk pasangan calon ini mendapat sorotan dari politikus muda Kota Blitar, M Raihan Tsany Azurra.
Anggota DPRD Kota Blitar dari Fraksi PAN ini meminta pada KPU Kota Blitar dan Bawaslu Kota Blitar mengkaji lokasi debat yang dinilai tidak strategis. Adanya rumah sakit di depan lokasi tempat pelaksanaan debat dan adanya masa yang datang dinilai dapat mengganggu warga yang sedang dirawat di rumah sakit.
” Saya pribadi menyoroti pihak penyelenggara hari ini gagal untuk memberikan keselamatan kesehatan dan kenyamanan bagi masyarakat sipil,” ungkap M Raihan Tsany Azurra dalam postingan story Instagramnya.
Lokasi debat yang berhadapan dengan rumah sakit menjadi catatannya, yang dinilai gagal memberikan keamanan dan kenyamanan bagi warga yang sedang sakit. Apalagi ada warga yang sedang menjalani perawatan dan membutuhkan waktu istirahat yang tenang agar segara pulih.
“Kasihan yang sedang dirawat membutuhkan waktu istirahat yang cukup,” tegasnya.