Demo Tolak Tambang Pasir, Seorang Petani Menjadi Korban Pemukulan Oknum Penambang

Blitar, insanimedia.id – Puluhan petani menggelar aksi penolakan penambangan pasir terjadi di lereng Gunung Kelud, Kabupaten Blitar, Selasa (17/06/2025). Aksi penolakan ini dipicu dengan rusaknya aliran air yang diakibatkan kegiatan penambangan pasir.

Puluhan petani ini menggelar aksi dengan menutup akses jalan kendaraan pengangkut hasil tambang. Adanya aksi ini, truk tidak bisa keluar masuk ke dalam area tambang pasir.

Ada dua akses masuk ke area tambang yang ditutup oleh warga. Kedua akses ini ada di Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari dan di Dusun Menjangan Kalung, Desa Slorok, Kecamatan Garum.

IB salah satu warga mengatakan, bahwa aksi ini dilakukan karena adanya keresahan warga. Para petani resah, akibat penambangan ini mematikan sumber mata air yang digunakan untuk mengaliri sawah.

Penambangan ini dinilai dapat mengganggu pertanian di 21 desa yang ada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Gandusari, Garum, dan Talun. Apalagi saat ini Pemerintah Presiden Prabowo tengah berkonsentrasi pada swasembada pangan.

“Kalau pertanian terganggu bagaimana bisa swasembada pangan, sumber mata airnya rusak akibat penambangan,” tegasnya.

IB mengatakan, pada saat aksi penutupan ini ada kejadian salah satu temannya menjadi korban pemukulan oknum penambang. WD menjadi korban pemukulan oleh seorang penambang.

Peristiwa ini bermula saat usai aksi penutupan jalan, WD melihat situasi penambangan yang ada di aliran lahar Gunung Kelud.

Saat itu, ia ditendang oleh seseorang oknum penambang pasir. Meski akhirnya berhasil damai, namun ia dan para petani lain menyayangkan aksi pemukulan ini.

Setelah dimediasi, baik pelaku dan korban sepakat menempuh jalur kekeluargaan. “Semoga tidak ada lagi aksi serupa di kemudian hari,” tegasnya.(Oby)