HMI Sebagai Penyongsong Kemajuan Pendidikan

Insani Media
Lusiana Ayu Ningtiyas, Kader HMI Cabang Tulungagung (BADKO Jawa Timur)

Oleh : Lusiana Ayu Ningtiyas – Kader HMI Cabang Tulungagung (BADKO Jawa Timur)

insanimedia.id – Seiring berjalannya waktu, makin berkembang dunia pendidikan di Indonesia. Terbukti dengan adanya pembangunan secara materil lembaga-lembaga pendidikan yang kian hari bertambah, pembangunan yang mewah serta perkembangan sarana dan prasarana yang baik.

Peran strategis pendidikan inilah yang menjadikan pendidikan sebagai pondasi pembangunan. Dengan pengetahuan yang dimiliki setiap individu, dengan semestinya akan direalisasikan untuk kepentingan kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Namun faktanya, peran pendidikan mengalami degradasi fungsi.

Yang menjadikan akar permasalahan yang sedang dialami saat ini adalah terletak pada masalah sekitar pengertian ilmu. Hal itu berarti ketiadaannya ilmu dalam masyarakat maupun individu.

Sistem pendidikan yang berkuasa saat ini adalah sistem pendidikan barat. Mereka telah memberi pengertian ilmu sesuai tabiat dan pandangan mereka.

Akal pikiran kita telah diliputi oleh masalah, sifat dan tujuan yang salah. Semestinya, Islam pun mempunyai pandangan hidup tersendiri yaitu sifat dan pandangan yang berbeda dari agama dan kebudayaan lain.

Sistem pendidikan yang dibutuhkan adalah sistem pendidikan yang memiliki output yang berkualitas. Dimana sistem ini terdiri dari 3 komponen yaitu input, proses dan output.

Input adalah masukan sumberdaya manusia yang mau menerima perubahan sehingga ia menjadi berkembang dalam aspek ilmu pengetahuannya. Proses adalah proses bagaimana input menjadi berkembang dan berkualitas dengan metode yang telah disediakan sedangkan output ini adalah bagian terpenting sebagai hasil dari kesempurnaan sistem, dimana output menjadi puncak keberhasilan suatu sistem.

Dengan komponen sistem yang baik maka akan menghasilkan sistem yang baik pula yang dibutuhkan oleh masyarakat. Maka dalam sistem pendidikan perlu di perhatikan mengenai komponen sistem itu sendiri.

Sistem pendidikan yang terjadi saat ini adalah sistem pendidikan yang berkembang dari sudut kuantitas saja, akan tetapi kualitas rendah.

Akibatnya, muncul berbagai ketimpangan pendidikan di tengah-tengah masyarakat, ketimpangan yang sangat menonjol adalah : a) ketimpangan antara kualitas output pendidikan dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan, antar jawa dan luar jawa, antara penduduk kaya dan penduduk miskin.

Selain itu muncul juga dua permasalahan belum terselesaikan yaitu: pertama, pendidikan cenderung menjadi sarana stratifikasi sosial.

Kedua, pendidikan sistem persekolahan hanya mentransfer apa yang disebut dead knowledge, yakni ilmu pengetahuan yang bersifat next bookish sehingga bagaikan sudah diceraikan baik akar maupun sumber aplikasinya.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah suatu organisasi yang mempunyai wajah ke-Indonesiaan dan ke-Islaman. Sekiranya bangsa Indonesia bisa mengadopsi sistem pendidikan perkaderan yang ada di HMI.

Ada tiga komponen dasar yang menjadi nafas kehidupan organisasi ini, yaitu pertama nilai Keislaman yang menjadi ruh jiwa HMI, kedua nilai intelektual yang terus berjalan dan berkembang sebagai pionir penjawab tantangan zaman di masa mendatang dan yang ketiga semangat juang kader ditengah umat dan bangsa dalam menjalankan perannya.

Dalam membangun bangsa, diperlukannya penguatan penguatan pondasi pembangunan. Pondasi pembangunan ini adalah ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan hanya dapat diperoleh melalui pendidikan.

Faktanya sistem pendidikan nasional saat ini tidak menghasilkan manusia manusia tangguh yang siap menjadi tulang punggung pembangunan bangsa. Yang ada hanyalah membesarkan keprofesian dirinya yang mengakibatkan terjadinya ketimpangan sosial yang berdampak pada ketidak sejahteraan masyarakat.

Pendidikan dalam kacamata Islam adalah pendidikan yang menanamkan nilai-nilai karakter manusia sebagai insan dibuma bumi yang bermanfaat bagi orang lain yang bersumber pada Alqur’an dan As-Sunnah.

Azas Islam lah yang digunakan HMI sebagai sumber dalam menjalankan Proses di HMI. Ketika pendidikan formal sudah tidak dapat dijadikan panduan lagi, HMI hadir di tengah masyarakat Indonesia, sebagai organisasi perkaderan yang berwajah Ke-Islaman dan Ke-Indonesiaan.

Ke-Islaman dan Ke-Indonesiaan sebagai pedoman perjuangan HMI, perkaderan sebagai upaya HMI dalam menciptakan manusia tangguh yang ikut berperan aktif atau berpartisipasi dalam pembangunan bangsa.

Sistem pendidikan Islam pun telah sedikit banyak diadopsi oleh Sistem perkaderan HMI. Dalam sistem perkaderan HMI yang ditanamkan pula kepada kader adalah karakter yang berkualitas insan cita. Dimana kader-kader tersebut adalah kader penerus bangsa yang akan menjadi penyokong pondasi pembangunan bangsa.

 

(Opini ini merupakan pendapat asli penulis, terkait isi dan substansi materi bukan tanggungjawab INSANI MEDIA, namun sepenuhnya tanggungjawab penulis)