Blitar, insanimedia.id-Bupati Blitar, Drs H Rijanto, MM menyoroti maraknya penanaman tebu di kawasan hutan Blitar Selatan. Dampaknya hutan di wilayah selatan menjadi gundul dan gersang, sehingga rawan banjir dan lonsgor saat musim penghujan.
Rijanto menilai kondisi itu perlu dipetakan ulang agar fungsi lahan tidak melenceng dari tujuan konservasi. “Perlu kita petakan bersama, mana kawasan yang memang bisa dimanfaatkan untuk tebu, dan mana yang harus tetap menjadi lahan tanaman produktif demi menjaga lingkungan,” kata Rijanto, Kamis (26/06/2025).
Ia menekankan pentingnya sinergi antara Perhutani dan para penggarap yang tergabung dalam program perhutanan sosial. Menurutnya, pengelolaan kawasan hutan harus sesuai regulasi dan tidak keluar dari skema yang telah ditetapkan.
“Kita akan komunikasikan dengan Perhutani dan penggarap perhutanan sosial. Ini harus sinergi karena sudah ada aturannya,” ujarnya.
Pasca pembalakan hutan secara besar-besaran pada 1998 lalu, nyaris tidak ada lagi kegiatan penghijauan secara menyeluruh di kawasan hutan di Blitar selatan. Mayoritas hutan di Blitar selatan sekarang ini tumbuh hijau dengan tanaman tebu.(Tan)