Imunisasi Dasar Lengkap di Kota Blitar Lampaui Lebih dari 80 Persen

Ridwan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar, Dharma Setiawan

Blitar, insanimedia.id – Pemerintah Kota Blitar terus meningkatkan taraf kesehatan anak khususnya bayi di bawah lima tahun (Balita). Melalui program imunisasi dsar lengkap (IDL), Pemerintah Kota Blitar ingin membentuk generasi sehat sejak dini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar, dr Dharma Setiawan, mengatakan, hingga 2024, capaian imunisasi di Kota Blitar melampaui target yang ditetapkan. Capaian ini lebih dari 80 persen bayi usia 0–11 bulan atau menyasar lebih dari 5.000 balita.

Dr Dharma menegaskan, bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari konsistensi pelayanan imunisasi di berbagai lini kesehatan. Puskesmas, pustu, hingga posyandu integrasi layanan primer (ILP) menjadi garda terdepan dalam memastikan imunisasi dasar lengkap berjalan rutin.

“Imunisasi dasar lengkap sudah menjadi agenda yang kami lakukan setiap enam bulan sekali, baik di puskesmas maupun di posyandu ILP. Tahun lalu target sudah tercapai, namun tetap kami galakkan. Terlebih, bulan Agustus ini bertepatan dengan Bulan Kesadaran Imunisasi Nasional,” ujarnya, Kamis (21/08/2025).

Imunisasi dasar lengkap meliputi vaksin campak, rubella, hepatitis, polio, BCG, serta DPT bagi anak usia 0 hingga 5 tahun. Tidak hanya itu, Dinas Kesehatan Kota Blitar juga menyediakan dukungan gizi tambahan berupa Vitamin A dan obat cacing sirup untuk balita.

Dharma menambahkan, Pemkot Blitar memberikan dukungan penuh bagi keberlanjutan program imunisasi, termasuk melalui alokasi anggaran APBD. Layanan ini pun terbuka bukan hanya untuk balita ber-KTP Kota Blitar, tetapi juga bagi seluruh anak yang tinggal di wilayah kota.

“Alhamdulillah, dukungan pemerintah kota sangat maksimal. Kami berharap dengan layanan ini kesehatan balita tetap terjaga, dan imunisasi dasar lengkap bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” tegasnya.

Pemkot Blitar berama dinkesi Kota Blitar optimistis imunisasi akan terus dilaksanakan untuk melindungi anak dari penyakit berbahaya sekaligus memastikan tumbuh kembang anak.(Tan/Rid)

Baca Juga :  Mobil Aksi Bergerak, Dinas Pendidikan Sasar Anak tidak Sekolah