Blitar, insanimedia.id – Pemerintah Kabupaten Blitar saat ini memiliki Sekretaris Daerah (Sekda) difinitif setelah uji kompetensi dan seleksi terbuka. Dari lima pendaftar, terpilihlah Khusna Lindarti sebagai Sekda Kabupaten Blitar yang dilantik di Pendopo Ronggo Hadinegoro (RHN) pada Kamis (16/10/2025) kemarin.
Adanya sekda baru yang difinitif ini, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI) mengharapkan Sekda Kabupaten Blitar cepat bekerja membantu Bupati dan Wakil Bupati Blitar. Sekda merupakan dirijen untuk organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menerjemahkan program-program yang termuat dalam visi dan misi kepala daerah.
Jaka Prasetya, Ketua LSM GPI menilai, bahwa saat ini ada hal yang lebih penting untuk dilakukan di Kabupaten Blitar. Adanya efisiensi anggaran dan rencananya transfer ke daerah dari pusat berkurang pada tahun depan sekitar Rp309 miliar Pemkab Blitar membutuhkan Tim Efisiensi dan Percepatan Pendapatan.
Ia menyarankan pada Pemkab Blitar untuk tidak membentuk Tim Percepatan Pembangunan dan Infrastruktur Daerah (TP2ID) seperti pada pemerintahan sebelumnya. Meski membentuk TP2ID ini diatur dan diperbolehkan, namun kondisi APBD Kabupaten Blitar saat ini sedang berkurang.
“Kalau daerah lain itu ada, karena memang PAD untuk daerah lain itu APBD-nya mumpuni untuk membentuk TP2ID untuk membantu pemerintahan. Kalau Kabupaten Blitar lebih baik tidak membentuk TP2ID,” tegasnya Jaka.
Jaka juga menyoroti ada sejumlah OPD yang enggan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari dinasnya. Selainn itu, ada sejumlah perusahaan daerah yang tidak dapat memberikan kontrubusi yang maksimal untuk PAD.
“Agar harapan masyarakat Kabupaten Blitar itu bisa segera terealisasikan (pembangunan yang merata),” ungkapnya.
Sementara itu, untuk Tim Efisiensi akan membantu mengoptimalkan anggaran untuk program-program prioritas yang menjadi visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Blitar pada 2025-2030.(Oby/Rid)







