Blitar, insanimedia.id – Sudah hampir 4 tahun pedagang pasar legi di lantai 2 kembali beraktivitas. Mereka beberapa tahun yang lalu menjadi korban kebakaran yang hebat sehingga pasar legi luluh lantak.
Pemerintah Kota Blitar bergerak cepat dengan kembali membangun pasar kebangaan warga Kota Blitar ini. Apalagi pasar legi tidak hanya menyediakan kebutuhan primer namun juga kebutuhan sekunder.
Ernawani salah satu pedagang di lantai 2 Pasar Legi mengaku sudah hampir 4 kali lebaran kembali berjualan di lantai 2. Sebelumnya kios yang ditempatinya ludes dilalap sijago merah.
Padahal Ernawani sudah berdagang pakaian sejak 2005 silam. Pemerintah Kota Blitar mengembalikan kios yang ditempati sesuai dengan jumlah yang disewa sebelumnya.
“Dulu 11 kios, sekarang juga 11 kios,” ungkapnya.
Meski dulu Ia memiliki 11 kios dan membayar retribusi, namun hasilnya masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Tidak hanya itu, ia dan suaminya juga dapat pergi ke tanah suci hasil berjualan di Pasar Legi.
Kondisi sekarang tidak seperti sebelumnya. Meski sekarang setiap hari ia datang ke pasar, namun barang dagangannya belum tentu laku terjual.
Sekarang dalam sebulan, rata-rata Ia mampu mengumpulkan uang sebesar Rp1,5 juta. Jumlah ini tentu bukan laba bersih, melainkan penghasilan bruto dari semua kiosnya di lantai 2.
“Beruntung mas masih belum ada pajak retribusi. Masih gratis,” ujarnya.
Sepinya pembeli datang ke Pasar Legi banyak dipengaruhi beberapa faktor. Perkembangan dunia digital juga mengubah pola warga untuk berbelanja.
Banyaknya market places yang ada di Indonesia juga berimbas pada pola belanja masyarakat. Para pedagang tidak punya pilihan antara bertahan dan terus digerus perkembangan zaman.
Komisi 2 DPRD Kota Blitar tidak ingin kondisi seperti ini akan terus dialami oleh para pemilik kios. Ia ingin ada inovasi dari Pemerintah Kota Blitar dan pedagang dalam hal berjualan.
Hasil sidak ke Pasar Legi, Komisi 2 DPRD Kota Blitar banyak menyerap aspirasi dari para pedagang. Para pedagang di lantai 2 yang rata-rata diatas 50 tahun kesulitan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Ketua Komisi 2 DPRD Kota Blitar, Yohan Tri Waluyo mengatakan, Komisi 2 DPRD Kota Blitar akan mendorong Pemerintah memberikan pelatihan digital marketing.
Komisi 2 juga ingin Pemerintah menggandeng para influencer ikut memasarkan barang dagangan di Pasar Legi.
Tidak hanya persoalan pemasaran, Komisi 2 juga mendapati para pedagang yang kesulitan permodalan.
Yohan menegaskan, bahwa para pedagang yang memiliki kios bisa meminjam modal ke Bank Daerah Kota Blitar. “Setiap 1 kios bisa digunakan untuk meminjam modal Rp10 juta,” tegasnya.