Blitar, insanimedia.id – Rencana aksi besar-besaran peringatan Hari Buruh Internasional (Mayday) tahun 2025 yang akan digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, akan membawa lima tuntutan utama yang akan disuarakan oleh sekitar 100 ribu buruh se-Jabodetabek.
Kelima tuntutan tersebut meliputi Upah layak, penghapusan outsourcing, pengesahan RUU perampasan aset, penghentian PHK massal, serta pengesahan RUU PRT
Dalam tanggapannya, Sukarno, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Blitar Raya, secara tegas menyatakan dukungannya terhadap lima tuntutan utama tersebut. ”Secara otomatis saya mendukung seratus persen karena ini sejalan dengan buruh, programnya betul,” ungkapnya.
Ia menyoroti secara khusus isu outsourcing yang menurutnya menjadi kendala dan lebih menguntungkan pihak pengusaha.
”Outsourcing itu hanya jadi kendala di situ, itu kemenangan dari pihak pengusaha untuk program itu, jadi itu memojokkan pihak buruh, tapi program itu sebenarnya kurang benar untuk outsourcing, itu kemenangan dari pihak pengusaha,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sukarno menegaskan bahwa seluruh program yang diajukan oleh KSPI Pusat akan didukung penuh oleh KSPI Blitar Raya.
”Jadi semua program apa yang diajukan KSPI Pusat kita dukung karena itu mengandung aspirasi kaum buruh, karena kita dari unsur buruh, buruh berhak untuk kita mengajukan aspirasi kebenarannya,” ujarnya.
Ia juga menyinggung mengenai Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), menekankan bahwa penetapannya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Selain memberikan dukungan terhadap aksi Mayday secara nasional, Sukarno juga mengungkapkan bahwa KSPI Blitar saat ini tengah berjuang untuk hak-hak pekerja di wilayahnya.
KSPI Blitar sendiri saat ini juga sedang melakukan upaya pemenuhan hak pesangon bagi para korban PHK PT. Bokormas sejak tahun 2023 silam. (bim)5
