Jakarta, insanimedia.id — Sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan organisasi kemahasiswaan menjadi sorotan utama dalam acara Pesona Kreatif Nusantara yang diselenggarakan oleh Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Pariwisata PB HMI, Nur Ghina Muslimah di Ruang Teater Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Jumat (25/07/2025).
Pesona Kreatif Nusantara mengangkat tema “Menggerakkan Ekonomi Kreatif untuk Pariwisata Berkelanjutan,”. Acara ini menjadi momentum penting memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam membangun masa depan ekonomi kreatif Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional, seperti Prof. Muhadjir Effendi (Penasehat Khusus Presiden Bidang Haji dan Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia), Arsjad Rasjid (pengusaha nasional sekaligus Ketua Umum KADIN Indonesia), Syamsul Qomar (Sekretaris Jenderal MN Kahmi), Teguh Ananta Wikrama (Staf Khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI), serta Cecep Rukendi (Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif).
Turut hadir pula lebih dari 50 sahabat pelaku UKMK serta ratusan kader HMI dan perwakilan Organisasi Kepemudaan (OKP) lainnya yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap pergerakan ekonomi kreatif.
Dalam sambutannya, Nur Ghina Muslimah menekankan pentingnya peran pemuda sebagai penggerak utama dalam menjawab tantangan zaman melalui ekonomi kreatif yang berbasis budaya dan inovasi. “Kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan organisasi seperti HMI adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang menyatu dengan nilai-nilai lokal dan mendukung pariwisata berkelanjutan,” ujar Ghina.
Tiga program unggulan diluncurkan dalam acara ini, yakni Kampanye Cerita Nusantara, Gerakan 500 Produk Lokal, dan Kelas Master Kreatif. Ketiganya menjadi bentuk nyata dari kontribusi PB HMI dalam mendukung UMKM, mempromosikan budaya lokal, serta memperkuat kapasitas para pelaku industri kreatif muda.
Prof. Muhadjir Effendi menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif PB HMI yang turut mendorong pemulihan dan transformasi ekonomi pascapandemi melalui sektor kreatif. “Apa yang dilakukan HMI hari ini adalah bentuk peran strategis generasi muda dalam pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” katanya.
Senada dengan itu, Arsjad Rasjid menyampaikan bahwa pengusaha sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan komunitas muda dan akademisi. Ia menyebut ekonomi kreatif sebagai motor baru yang tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memperkuat identitas bangsa di pasar global.
Sementara itu, Cecep Rukendi dari Kemenparekraf menyoroti bahwa pendekatan kolaboratif seperti ini sangat dibutuhkan untuk membangun ekosistem kreatif nasional. “Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini karena menyentuh langsung pelaku UKMK dan masyarakat akar rumput yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia,” tuturnya.
Acara juga menampilkan parade produk UMKM dan pertunjukan alat musik tradisional angklung, sebagai wujud dari perpaduan antara ekonomi dan budaya dalam satu panggung kolaborasi.
Dengan keberhasilan acara ini, PB HMI melalui Bidang Ekonomi Kreatif dan Pariwisata membuktikan perannya sebagai mitra strategis dalam pembangunan bangsa. Kolaborasi ini diharapkan tidak berhenti di forum semata, namun menjadi langkah konkret bersama untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai kekuatan utama dalam mendukung pariwisata yang inklusif, ramah budaya, dan berkelanjutan.(Oby/Rid)