Kucing Liar Penuhi Pasar Srengat, Warga dan Pedagang Minta Penanganan Serius

Kucing Liar di Pasar Srengat

Blitar, insanimedia.id-Meningkatnya populasi kucing liar di kawasan Pasar Srengat, Kabupaten Blitar, menimbulkan keresahan di kalangan warga dan pedagang. Dalam beberapa bulan terakhir, puluhan ekor kucing terlihat berkeliaran di area pasar, bahkan masuk ke pemukiman warga sekitar.

Ilham Baha’udin, seorang pedagang sekaligus warga sekitar pasar, menyebut keberadaan kucing liar tersebut sudah berlangsung cukup lama. Namun, intensitas pembuangan meningkat belakangan ini.

Menurutnya, hal ini dipicu oleh kebiasaan beberapa orang yang rutin memberi makan kucing di sekitar pasar. “Biasanya mereka datang setelah salat Asar, Magrib, atau Isya. Mungkin mereka pencinta kucing. Tapi karena sering diberi makan, makin banyak orang yang ikut-ikutan membuang kucing di sini,” ujarnya, Kamis (12/06/2025).

Ia menjelaskan, kucing-kucing yang dibuang kebanyakan dalam kondisi kurang sehat. Beberapa masih anakan, ada juga yang sakit atau mengidap penyakit kulit. Diduga, sebagian dari kucing tersebut berasal dari pemilik yang tak mampu lagi merawat karena jumlah peliharaan yang berlebih.

Masalah tak berhenti di kawasan pasar. Kucing liar itu juga kerap memasuki rumah warga pada malam hari, membongkar tempat sampah, dan mengganggu hewan peliharaan lainnya.

Ilham menuturkan, salah satu burung peliharaannya sempat stres karena diganggu kucing yang mencoba menggoyang kandang saat dijemur.

Warga sempat mencoba menyampaikan keberatan kepada orang-orang yang rutin memberi makan, namun tanggapan mereka cenderung acuh. “Mereka bilang sudah izin ke pemilik toko. Tapi dampaknya kan dirasakan semua warga, bukan hanya pemilik toko,” keluh Ilham.

Merespons persoalan ini, warga sekitar sempat menggagas solusi berupa pemasangan spanduk larangan membuang dan memberi makan kucing di area pasar. Namun, belum ada langkah konkret dalam penegakan aturan tersebut.

Ilham memperkirakan saat ini jumlah kucing di area pasar sudah mencapai sekitar 50 ekor. Dalam satu kali pembuangan, biasanya terdapat tiga hingga lima anak kucing. Beberapa di antaranya bahkan mati tertabrak kendaraan karena tidur di badan jalan.

Ia pun berharap ada langkah nyata dari pemerintah daerah. “Kalau memang bisa, tolong ada edukasi dan tempat penampungan. Dulu saya dengar di Srengat sempat ada shelter, tapi sekarang tidak tahu masih aktif atau tidak,” ujarnya.