Blitar, insanimedia.id – Kebiasaan membakar sampah sembarangan kembali menjadi sorotan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar. Pembakaran sampah sembarangan ini justru dapat berdampak pada lingkungan, seperti polusi udara yang dapat mengganggu keseimbangan.
Kepala DLH, Jajuk Indihartati, menegaskan praktik itu harus dihentikan karena lebih banyak menimbulkan dampak negatif dari pada manfaatnya.
“Pembakaran sampah memang dianggap cara cepat untuk mengurangi timbunan. Tapi jika dilakukan tanpa teknologi ramah lingkungan, risikonya jauh lebih besar. Mulai pencemaran udara, tanah, hingga munculnya penyakit serius seperti kanker dan jantung,” ujarnya, Kamis (11/09/2025).
DLH mencatat sejumlah keluhan masyarakat terkait masalah ini. Salah satunya berasal dari warga Kelurahan Kepanjenkidul pada akhir Agustus lalu. Warga di kawasan padat penduduk itu resah karena tetangga mereka sering membakar sampah pada malam hari, sehingga asapnya mengganggu sekitar.
Merespons laporan tersebut, petugas DLH langsung turun ke lapangan untuk memberikan sosialisasi. Mereka mengedukasi warga agar sampah organik dimanfaatkan sebagai kompos, sementara sampah anorganik seperti plastik dan kertas disalurkan ke bank sampah.
“Ada banyak pilihan pengelolaan sampah yang lebih aman dan bermanfaat. Tidak perlu dibakar,” kata Jajuk.
Ia menambahkan, kebakaran lahan bahkan bisa terjadi akibat api pembakaran sampah yang merembet. Selain itu, asap yang ditimbulkan juga ikut menyumbang emisi gas rumah kaca.
“Kami berharap warga semakin sadar, karena menjaga lingkungan tidak bisa hanya dilakukan pemerintah, tapi perlu peran semua masyarakat,” tegasnya.
Jajuk menekankan, DLH akan terus mengingatkan warga melalui pendekatan persuasif.
“Kami tidak ingin ada kebiasaan yang justru merugikan banyak orang. Lingkungan yang bersih dan sehat adalah hak setiap warga,” ujarnya.(Tan/Rid)