Misteri Korban Tertabrak Kereta Api di Tebel Terkuak, Ini Identitasnya

SIDOARJO, insanimedia. id– Korban terserempet Kereta Api (KA) di perlintasan Tebel, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo ternyata warga Desa Kwangsan, Kecamatan Sedati. Dia adalah Andarwati (53). Korban ditemukan tewas mengenaskan usai diduga menabrakkan diri ke kereta api yang melintas di perlintasan wilayah Desa Tebel, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo.

Korban yang diketahui menderita sakit gagal ginjal dan lambung menahun itu diduga putus asa karena penyakitnya yang tak kunjung sembuh. Dugaan itu diperkuat oleh keterangan keluarga dan hasil penyelidikan awal pihak kepolisian.

Kapolsek Gedangan Kompol Ari Priambodo saat dikonfirmasi membenarkan bahwa jenazah korban telah diidentifikasi oleh Tim Inafis Polresta Sidoarjo di Instalasi Forensik RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong.

“Benar, identitas korban adalah Andarwati, usia 53 tahun, warga Kwangsan, Sedati. Pihak keluarga sudah datang ke rumah sakit dan memastikan identitas korban,” ujar Kompol Ari.

Ia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan luar ditemukan luka parah di bagian kepala serta patah pada kedua kaki korban. Namun, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan telah menandatangani surat pernyataan resmi. “Jenazah korban sudah diambil dan dibawa pulang oleh keluarganya. Mereka menolak autopsi dan memilih untuk langsung memakamkan korban,” tambahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelum kejadian nahas itu, korban sempat berpamitan kepada anaknya untuk berjemur di depan rumah. Namun sekitar pukul 09.00 WIB, korban keluar tanpa berpamitan lagi. “Korban hanya tinggal berdua dengan anaknya di rumah. Suaminya sedang berada di Blitar,” jelas Kompol Ari.

Anak korban, RK (21), disebut sangat terpukul saat mengetahui sang ibu telah meninggal dunia. Apalagi, sang ibu selama ini berjuang melawan penyakitnya, namun kondisi fisiknya semakin melemah dari hari ke hari.

Baca Juga :  Ini Susunan Pimpinan DPRD Kabupaten Blitar, Siapa Ketuanya ?

Hingga kini, pihak kepolisian belum menyimpulkan secara resmi motif pasti di balik insiden tragis tersebut, namun dugaan kuat mengarah pada tindakan bunuh diri akibat depresi karena penyakit kronis yang diderita korban.