Blitar, insanimedia.id – Satlantas Polres Blitar berupaya mencegah terjadinya kecelakaan akibat truk yang melebihi tonase. Untuk itu, Satlantas Polres Blitar akan mengatur jam truk yang melintas khususnya yang memuat tebu serta mengatur tonasenya.
Apalagi saat ini sudah memasuki bulan giling tebu di beberapa pabrik tebu. Setiap hari ada puluhan hingga ratusan truk pengangkut tebu yang melintasi sejumlah jalan nasional di Kabupaten Blitar setiap harinya.
“Kami mengimbau agar truk-truk pengangkut tebu tidak beroperasi pada pagi hari. Saat itu aktivitas masyarakat sedang padat, mulai dari pegawai yang berangkat kerja hingga anak-anak sekolah,” jelas KBO Satlantas Polres Blitar, Ipda M. Fahmi, Selasa (06/05/2025).
Satlantas juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar guna mengaktifkan kembali jembatan timbang. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi truk yang melebihi kapasitas muatan atau tonase.
“Kami akan terus bersinergi dengan instansi terkait untuk mengawasi muatan truk. Jika ditemukan pelanggaran tonase, tentu akan kami tindak sesuai aturan,” tegasnya.
Selain mengatur jam operasional dan berat muatan, Satlantas juga memetakan sejumlah titik rawan kecelakaan. Salah satu lokasi yang perlu diwaspadai adalah jalur Desa Siraman, Kecamatan Kesamben hingga perbatasan Kabupaten Malang, karena kontur jalannya yang menanjak, menurun, dan berkelok.
Beberapa waktu yang lalu sebuah truk gandeng terguling di Jalan Raya Malang-Blitar, Kecamatan Kesamben dan mengakibatkan arus lalu lintas tersendat. Arus lalu lintas dari Malang ke Blitar harus dialihkan, begitu juga sebaliknya.
Tidak hanya menyebabkan kemacetan, evakuasi truk ini juga mengalami kesulitan karena sulitnya truk masuk ke lokasi kecelakaan. (Tan)