Blitar, insanimedia.id – Rini Syarifah merupakan salah satu ketua DPC PKB yang sukses menambah kursi DPRD Kabupaten Blitar secara signifikan.
Pada Pileg 2019 lalu, PKB Kabupaten Blitar mampu menambah kursi dari 9 kursi menjadi 11 kursi.
Meski catatan bagus ini, tidak sejalan dengan pencapaian dalam Pilkada 2024. Rini Syarifah yang juga menjadi Bupati Kabupaten Blitar justru tumbang meski mendapatkan usulan dari mayoritas kursi DPRD Kabupaten Blitar.
Jumlah kursi DPRD Kabupaten Blitar yang mengusulkan Pasangan Rini Syarifah dan Abdul Ghoni sebanyak 26 kursi atau 52 persen dari 50 kursi DPRD.
Pasangan ini diusul partai parlemen yakni PKB, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PPP dan partai non parlemen PSI, dan PKS.
Rini Syarifah maju sebagai Bupati Blitar dengan menggandeng Abdul Ghoni hanya mampu meraup 137.706 suara atau 21, 44 persen.
Kalah jauh dibandingkan dengan lawannya pasangan Rijanto-Beky Herdiansah yang mampu meraup 505.655 suara atau 78,56 persen.
Padahal jumlah kursi DPRD partai pengusulnya 24 kursi atau 48 persen terdiri dari 3 partai yakni PDI Perjuangan, PAN, dan Nasdem.
Pengamat politik sekaligus dosen Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, Muhammad Iqbal Baihaqi menilai bahwa meski mendapatkan hasil yang tidak memuaskan, namun posisi Rini Syarifah sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar nilai aman.
“Saya rasa kalau posisinya di PKB tidak berdampak jika di analisis dari kekalahan Mak Rini melawan Rianto-Beky,” ungkapnya.
Meski demikian, cerita akan berbeda jika ada yang menginginkan posisinya. Peluang kader lain untuk mengdokel posisinya juga dapat terjadi.
“ Namun beda crita jika akar gresrut PKB sendiri yang merong rong kursi mak rini,” ujarnya.
Sejauh ini, Iqbal belum melihat ada gangguan dari internal PKB yang akan mengganggu posisinya. “Saat ini saya lihat tidak ada gangguan yang berarti masih adem adem saja,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Blitar, Muhammad Rifa’i mengatakan bahwa ketua DPC PKB menjadi ranah DPP PKB.
Mekanisme untuk menjadi Ketua DPC bukan pemilihan melainkan penunjukan dari DPP PKB. Meski demikian, Rifa’i menegaskan siapapun yang akan ditunjuk menjadi ketua sebagai kader akan siap melaksanakan tugas.
“ Di PKB itu sudah ada tim pemantau kader, penentuan siapa mandataris itu langsung nanti di panggil DPP,” ungkapnya.
Perlu diketahui bahwa jabatan Rini Syarifah sebagai Ketua DPC PKB akan berakhir pada 2026 mendatang. “Penunjukan Ketua DPC akan serentak pada 2026 nanti,” tegas Rifa’i.