Ponpes yang Santrinya Tewas Dilempar Kayu Ustadz Belum Kantongi Izin 

Syaikhul Munib, Plt Kasi Pendidikan Madrasah

Blitar, insanimedia.id– Pondok Pesantren (Ponpes) yang santrinya meninggal usia dilempar sebilah kayu berpaku di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar belum mengantongi izin.

 

Hal ini disampaikan Plt Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar, Syaikhul Munib.

 

Izin pondok pesantren saat ini masih dalam proses. Sementara yang sudah memiliki izin yakni lembaga pendidikan formalnya, yakni madrasah.

 

“Belum memiliki izin, saat ini masih dalam proses,” ungkap Plt Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Kemenag Kabupaten Blitar, Syaikhul Munib, Selasa (01/09/2024).

 

Munib menjelaskan, bahwa yang memiliki wewenang untuk menerbitkan izin Kemenag pusat. Meski demikian, pihaknya dapat memberikan rekomendasi kepada Kemenag.

 

Rekomendasi ini sudah dibuat oleh Tim Kemenag Kabupaten Blitar untuk izin pondok pesantren ini. Apalagi di dalam pondok ada salah satu santri yang meninggal dunia akibat ulah oknum ustadz.

 

Dijelaskannya, bahwa ada beberapa hal yang menjadi catatan untuk rekomendasi ini. Adanya peristiwa meninggalnya santri akibat ulah ustadz ini juga memberikan dapat pada penilaian.

 

“Kami sampaikan kronologi peristiwanya, untuk menjadi bahan penilaian oleh tim penilai,” tegasnya

 

Pihaknya juga sudah memintai keterangan baik pengelola dan ustadz yang melemparkan kayu. “Yang jelas oleh pengurus ustadz ini sudah diberhentikan,” tegasnya.

 

Meninggalnya santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Ponggok ini terjadi pada 15 September lalu dan korban meninggal pada 17 September, setelah dirawat di rumah sakit dan nyawanya tidak tertolong.

 

Saat itu, ada salah satu ustadz di pondok pesantren meminta pada para santri untuk segera mandi. Sebagian santri tidak mengindahkan karena asik bermain.

 

Kemudian, ustadz di pondok pesantren ini melemparkan sebilah kayu yang ada pakunya ke para santri. Naas bagi KEF (14) warga Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar ini sedang melintas dan kayu yang dilempar mengenai kepala korban.

 

Saat peristiwa ini terjadi, KEF langsung tersungkur ke tanah. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit oleh pihak pondok pesantren.

 

Korban sudah tidak sadarkan diri saat dibawa ke rumah sakit. Karena tidak banyak dokter yang berjaga di Rumah Sakit Srengat, maka penanganan tidak maksimal.

 

Setelah dirawat sehari di Rumah Sakit Srengat pada Minggu (15/09/2024) sore KEF dibawa ke Rumah Sakit Umum Kabupaten Kediri (RSKK) dan meninggal dunia pada Selasa (17/09/2024).