Santri Dilempar Kayu, Paku Menancap di Kepala Santri Sedalam 3 cm hingga Tewas

Ikwal Mengunjungi Makam KEF Keponakannya

Blitar, insanimedia.id – Seorang santri di Kabupaten Blitar meninggal dunia setelah dilempar kayu oleh ustadz nya di salah satu pondok di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

 

Kejadian ini terjadi pada 15 September lalu dan korban meninggal pada 17 September, setelah dirawat di rumah sakit dan nyawanya tidak tertolong.

 

Ikwal (29) paman korban menceritakan, kejadian ini bermula saat korban dan teman-temannya bermain di pagi hari pada hari Minggu. Saat itu ada jam kunjung orang tua, sehingga para santri diminta untuk segera mandi.

 

Saat itu, ada salah satu ustadz pondok pesantren meminta pada para santri untuk segera mandi. Sebagian santri tidak mengindahkan karena asik bermain.

 

Kemudian, salah satu ustadz ini melemparkan kayu ke para santri. Naas bagi KEF (13) warga Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar ini sedang melintas dan kayu yang dilempar mengenai kepala korban.

 

 

“Ada paku yang menancap di kepala keponakan saya kira-kira sedalam 2,8 cm. Karena kayu yang dilemparkan ada pakunya,” ungkapnya.

 

Saat peristiwa ini terjadi, KEF langsung tersungkur ke tanah. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit oleh pihak pondok pesantren.

 

Korban sudah tidak sadarkan diri saat dibawa ke rumah sakit. Karena tidak banyak dokter yang berjaga di Rumah Sakit Srengat, maka penanganan tidak maksimal.

 

Setelah dirawat sehari di Rumah Sakit Srengat pada Senin (16/09/2024) KEF dibawa ke Rumah Sakit Umum Kabupaten Kediri (RSKK).

 

Setelah dirawat di rumah RSKK semalam, KEF akhirnya meninggal dunia. Korban koma sejak masuk Rumah Sakit Srengat. “Keponakan saya meninggal pada 17 September lalu sekitar pukul 8 pagi,” ungkapnya.

 

Ikwal heran, sebab kayu yang dilemparkan oleh ustadz nya bisa menancapkan paku yang hampir 3 cm. Apalagi kayu yang digunakan untuk melempar berbentuk pipih.

 

“Sebenarnya tidak terima mas, tapi ibu saya tidak ingin cucunya diautopsi,” tegasnya.

 

Kini korban sudah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Korban meninggalkan seorang adik yang juga mondok di tempat yang sama.