BLITAR, insanimedia.id – Stadion Supriyadi Kota Blitar masih angker bagi Arema FC. Meski menjadi kandang untuk separuh putaran Liga 1, nampaknya Stadion Supriyadi, Kota Blitar belum bersahabat bagi Singo Edan julukan Arema FC.
Dari dua pertandingan kandang di Stadion Supriyadi, Arema FC hanya mampu meraih 1 poin. Arema FC justru menelan kekalahan saat menjamu Borneo FC di laga kedua. Satu poin di raih Arema FC saat menjamu Dewa United di laga pertama Liga 1 Indonesia pada Senin (12/08/2024) lalu.
Hasil minor ini membuat Arema FC berada di posisi 12 klasemen. Borneo FC yang meraih 3 poin dari Arema FC di laga kedua berada di puncak klasemen dengan 6 poin dan produktivitas 5 gol.
Jajaran pelatih Arema FC pun sempat mengkritik kondisi lapangan Stadion Supriyadi. Selain itu, belum terbangunnya chemestry antara pemain Arema FC dengan lapangan stadion.
Pelatih Arema FC, Joel Cornelli menilai, bahwa pemainnya memiliki teknik yang bagus. Namun kondisi lapangan yang kurang menguntungkan bagi anak asuhnya.
“ Lapangan juga faktor sulit tim Arema tapi itu bukan alasan, saat Piala Presiden Arema FC training center di Bali, sehingga lebih siap saat pertandingan,” ungkap Joel.
Ia meminta pada anak asuhnya untuk segera beradaptasi dengan lapangan dan membangun chemistry antar pemain. Kekalahan ini membuat Arema harus berjuang keras agar kembali ke papan atas.
“Saya melihat pertandingan tidak hanya satu dua pertandingan, tapi secara keseluruhan. Arema harus siap menang di kandang ataupun di kandang lawan,” tegasnya.
Sementara itu, Pemain Arema Charles Lokoli Ngoy mengatakan, bahwa timnya tidak beruntung dalam pertandingan melawan Borneo FC. Arema FC banyak menciptakan peluang, terbukti beberapa kali bola mengenai mistar gawang.
Ketidak beruntungan ini, membuat Lucas Henrique Frigel penjaga gawang Arema FC harus memungut 2 kali bola di jalannya. Lokoli Ngoy berjanji akan bekerja keras untuk Arema FC dengan mempersembahkan poin penuh di laga-laga berikutnya.
