Blitar, insanimedia.id-Namanya Ganendra Giri Maulana. Usianya baru 15 tahun. Tapi prestasinya di dunia olahraga, khususnya panjat tebing, sudah menembus level nasional.
Sayangnya, sederet medali dan piagam yang dikoleksinya tak cukup untuk membawanya masuk ke salah satu SMA di Kota Blitar melalui jalur prestasi.
Giri, Begitu ia disapa. Baru saja menorehkan prestasi membanggakan untuk Kota Blitar. Ia menyumbang medali emas dari nomor speed WR relay dalam ajang Porprov Jatim 2025.
Debutnya di Porprov bukan sekadar keberuntungan. Sebelumnya, Giri telah memiliki banyak pengalaman bertanding di berbagai kejuaraan, mulai dari tingkat provinsi hingga nasional.
Ia bahkan menjadi wakil Jawa Timur di bawah naungan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). Hanya beberapa hari sebelum Porprov, Giri baru saja pulang dari Kejurnas Panjat Tebing di Tangerang, Jawa Barat.
Namun, prestasi demi prestasi yang ia raih seolah tidak berarti ketika ia mencoba mendaftar ke salah satu SMA di Kota Blitar lewat jalur prestasi. Sekolah favorit di Kota Bliitu ternyata menolaknya.
“Saya tidak tahu alasan tidak diterima apa. Cuma tidak diterima saja. Padahal piagam-piagam saya sudah saya sertakan semua,” ujar Giri, Rabu (02/07/2025).
Raut wajahnya tak bisa menyembunyikan kecewa. Di tengah kegembiraan karena berhasil meraih emas, ia justru harus menghadapi kenyataan pahit dari dunia pendidikan.
“Sedih banget rasanya. Sudah capek latihan, berusaha menang demi nama Kota Blitar, tapi malah nggak dianggap. Rasanya kaya tidak di hargai,” ucapnya.
Di tengah kesibukan bertanding di Porprov, Giri masih menyempatkan waktu mengurus pendidikan. Tapi kenyataan pahit harus ia terima. Tak ada tempat baginya di SMA unggulan, meski ia membawa nama harum Kota Blitar.
Giri hanya bisa berharap, prestasi yang ia ukir di Porprov Jatim 2025 bisa mengetuk hati pihak dinas maupun sekolah, agar lebih peduli pada perjuangan atlet seperti dirinya.(Tan/Oby)
