AMPHURI: Delapan Belas Tahun Menjaga Amanah Perjalanan

Oleh: Ulul Albab, Ketua Bidang Litbang DPP AMPHURI

insanimedia.id – Usia delapan belas, bagi manusia, adalah ambang kedewasaan. Seseorang di usia itu masih menyisakan jejak remaja, tetapi juga mulai menata arah hidupnya. Ia bukan lagi kanak-kanak, dan tak bisa lagi bersembunyi dari tanggung jawab. Di usia inilah, sebuah cita-cita diuji: apakah ia sekadar ilusi, atau telah menjelma menjadi kenyataan.

Demikianlah usia delapan belas tahun Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) pada 1 September 2025 nanti. Ia lahir pada 2007, ketika dunia perjalanan ibadah masih riuh oleh kebutuhan akan sebuah rumah bersama. Para penyelenggara haji dan umrah—yang dulu sering berjalan sendiri-sendiri—mendapati perlunya payung yang meneduhkan. Dari kegelisahan itu, AMPHURI berdiri. Ia lahir bukan dari kehendak untuk menambah organisasi, tetapi dari panggilan untuk menjaga amanah perjalanan paling sakral umat Islam, yaitu: haji dan umrah.

Jejak yang Dibangun

Sejak awal, AMPHURI memahami bahwa ibadah bukanlah komoditas, melainkan pengabdian. Tetapi pengabdian itu perlu tata kelola. Jamaah yang hendak berangkat ke Tanah Suci bukan hanya para pencari tiket dan visa; mereka adalah para pencari ridha Allah. Dalam setiap langkahnya ada doa, dalam setiap antreannya ada harapan, dalam setiap sajadahnya ada kerinduan.

Maka, pelayanan terhadap mereka tak bisa sembarangan. Harus ada standar, harus ada disiplin, harus ada perlindungan. Dan di situlah AMPHURI menempatkan diri: bukan hanya sebagai wadah pengusaha, tapi sebagai benteng moral.

Eksistensi dan Peran

Di sepanjang perjalanannya, AMPHURI hadir dalam denyut regulasi. Ia terlibat dalam wacana revisi undang-undang, dalam isu umrah mandiri, dalam pembicaraan kuota haji khusus. AMPHURI tidak hanya asal menuntut, tetapi menawarkan solusi; tidak asal mengkritik, tetapi memberi arah.

Baca Juga :  Menyongsong Mukernas AMPHURI 2025: Saatnya Menata Ulang Pelayanan Jamaah

Amphuri juga menyapa masyarakat, mengingatkan agar berhati-hati memilih travel. Sebab, di balik kisah indah perjalanan ibadah, selalu ada risiko. Ada orang yang berangkat dengan doa, tapi pulang dengan kecewa karena ditipu. AMPHURI ingin menghapus cerita pahit itu, agar jamaah tahu: bahwa ada asosiasi yang menjaga mereka, ada bendera yang bisa dipercaya. Yaitu Amphuri.

Kolaborasi dan Sinergi

Relasi AMPHURI dengan pemerintah sering kali digambarkan sebagai tarik-ulur. Namun, lebih tepat bila kita menyebutnya sebagai tarian: kadang maju, kadang mundur, kadang seirama, kadang berbeda langkah—tetapi tetap bergerak bersama menuju tujuan. Tujuan itu adalah kenyamanan dan keselamatan jamaah.

AMPHURI bekerja sama dengan Kementerian Agama, dengan maskapai, dengan hotel di Arab Saudi. Ia mendukung digitalisasi sistem, dari SISKOPATUH di Indonesia hingga Nusuk di Tanah Suci. Semua itu bukan demi kepentingan birokrasi belaka, tetapi demi mengurangi keruwetan yang sering jadi momok perjalanan haji dan umrah.

Prestasi dan Ujian

Tak terhitung prestasi yang sudah ditorehkan: mengokohkan diri sebagai asosiasi terbesar, membangun jejaring internasional, menjaga reputasi anggotanya. Namun, prestasi selalu datang bersama ujian.

Di internal, AMPHURI harus merawat soliditas anggotanya. Di luar, ia menghadapi derasnya arus digitalisasi global, munculnya aplikasi super, hingga dinamika politik regulasi. Semua itu adalah tantangan, tapi juga peluang. AMPHURI dapat menjadi jembatan yang menghubungkan tradisi dan inovasi; menjaga ruh ibadah di tengah modernisasi teknologi.

Penutup

Masyarakat tentu menaruh harapan: agar setiap travel di bawah bendera AMPHURI tetap amanah, profesional, dan humanis. Harapan itu bukan beban, melainkan energi. Dan karena alasan itulah yang membuat AMPHURI tetap berdiri, tetap bekerja, tetap berbenah.

Kini, di usia ke-18, AMPHURI telah menjadi lebih dari hanya sekadar asosiasi. Amphuri adalah ruang kepercayaan, tempat di mana jamaah menemukan jaminan, pemerintah menemukan mitra, dan anggota menemukan rumah. Dan kami bangga karena itu semua.

Baca Juga :  Menyongsong Mukernas Amphuri 20-07-2025 (Seri-2) “Ketika AI Masuk ke Masjidil Haram: Siapkah Kita?” AI dan Masa Depan Penyelenggaraan Haji–Umrah

Selamat menyongsong milad ke-18 AMPHURI. Semoga perjalanan ini tetap tegak dalam keistiqamahan, tetap hangat dalam kebersamaan, dan tetap indah dalam keridaan Allah. Karena pada akhirnya, semua perjalanan—entah dengan pesawat, bus, atau langkah kaki—akan berakhir di hadapan Allah swt. Mari kita jadikan semuanya pada akhirnya HUSNUL KHOTIMAH.