Dorong SDM Kuliner Unggas, Pemkab Blitar Gunakan DBHCHT untuk Sertifikasi Juru Masak

Rizma Erina

Blitar, insanimedia.id : Pemerintah Kabupaten Blitar memanfaatkan alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk mendukung peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui program SANG KAPTEN (Sertifikasi Angkatan Kerja Kompeten). Tahun ini, program difokuskan pada sektor kuliner unggas, sejalan dengan potensi daerah sebagai sentra unggas terbesar di Jawa Timur.

Kegiatan pelatihan diselenggarakan pada 7–19 Agustus 2025 di LPK Ar Risalah, Sutojayan, dilanjutkan dengan Uji Kompetensi BNSP pada 20 Agustus, dan tahapan magang kerja pada 21–26 Agustus 2025. Pelatihan ini diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari pelaku usaha kuliner, UMKM, hingga calon wirausahawan muda.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar, Nanang Adi Putranto, mengatakan bahwa pemanfaatan DBHCHT diarahkan untuk mendukung sektor riil yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat dan potensi daerah. Menurutnya, pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat SDM lokal dalam mengolah produk unggas menjadi kuliner siap saji yang higienis, bernilai ekonomi tinggi, dan berdaya saing ekspor.

“Blitar ini gudangnya unggas, tapi belum banyak yang bisa mengolahnya menjadi produk olahan yang memenuhi standar industri. Dengan pelatihan dan sertifikasi ini, kami ingin mendorong lahirnya tenaga kerja yang siap pakai sekaligus wirausahawan kuliner berbasis unggas,” ujarnya.

Peserta pelatihan dibekali keterampilan dalam pengolahan ayam, bebek, dan puyuh, mulai dari teknik memasak modern dan tradisional, sanitasi dan keamanan pangan, hingga teknik pengemasan dan inovasi resep.

Skema sertifikasi yang digunakan mengacu pada standar BNSP Juru Masak, yang diakui secara nasional. Sertifikasi ini membuka peluang kerja di industri makanan dan mendorong tumbuhnya usaha mandiri seperti warung makan, katering, hingga produksi makanan beku berbasis unggas.

Pemkab Blitar menilai bahwa penggunaan DBHCHT dalam sektor ketenagakerjaan tidak hanya sejalan dengan regulasi, tetapi juga memiliki dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga :  Kebakaran Gudang Rongsok di Kota Blitar, Segini Kerugiannya

“Ini bukan sekadar pelatihan, tapi investasi jangka panjang untuk ekonomi daerah. Kita ingin Blitar dikenal bukan hanya sebagai penghasil unggas, tapi juga sebagai sentra kuliner unggas unggulan,” tambah Nanang.

Melalui program ini, diharapkan Blitar mampu mencetak SDM unggul, memperluas lapangan kerja, dan mendorong sektor kuliner lokal masuk ke pasar nasional maupun ekspor. (adv/riz)