BLITAR, insanimedia.id – Dugaan praktik korupsi di PT Pertamina Patra Niaga, yang melibatkan pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dengan Pertalite, telah menimbulkan kekecewaan yang meluas di kalangan masyarakat.
Praktik curang ini tidak hanya merugikan negara secara finansial hingga Rp193,7 Triliun, tetapi juga merusak kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk Pertamina.
Konsumen di berbagai daerah, yang selama ini setia menggunakan Pertamax karena kualitasnya yang lebih tinggi. Adanya BBM oplosan oleh PT Pertamina Patra Niaga ini, warga merasa dirugikan.
Seperti yang dirasakan oleh Rindi Triana, warga kecamatan Kepanjen Kidul Kota Blitar. Ia merasa dirugikan karena selama ini ia memilih menggunakan Pertamax karena mencari kualitasnya yang lebih baik.
“Saya menggunakan Pertamax karena saya pikir kualitasnya lebih baik, kalau seperti ini lebih baik saya ikut mengantre Pertalite saja, ” ungkapnya dengan nada kecewa.
Ia berharap dengan adanya kasus ini harus diadakan transparansi yang dilakukan Pertamina kepada publik.
Hal ini menurutnya sangat penting guna untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Hal senada juga disampaikan oleh Dwi Ahmad, warga Kecamatan Talun Kabupaten Blitar.
Pria yang sudah 5 tahun setia menggunakan Pertamax ini berharap agar para pelaku dihukum seberat-beratnya karena telah merugikan dan menipu konsumen.
Ia juga berharap para pihak terkait dapat melakukan audit ke Pertamina sehingga praktek penyelewengan tidak berulang.
“Mungkin seharusnya Kementerian BUMN bisa ikut mengawasi kasus ini agar kepercayaan masyarakat bisa kembali lagi ke Pertamina, ” tuturnya.
Apalagi, setelah isu ini mencuat ke publik, kepercayaannya kepada produk plat merah itu mulai pudar. Ia kini juga mulai mempertimbangkan untuk beralih ke produk milik Swasta.(bim)