Blitar, insanimedia.id – Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Jawa Timur meminta pada lembaga pendidikan untuk mendahulukan pembentukan karakter pada anak. Tidak hanya itu, perlunya pengawasan dari orang tau dan guru saat di sekolah juga menjadi kunci untuk membentuk karakter anak.
Wakil Ketua Komnas PA Jawa Timur, Syaiful Bachri meminta Dinas Pendidikan untuk membentuk karakter pada anak didik di sekolah. Perlunya kerjasama antara lembaga pendidikan dan orang tua untuk saling mendidik anak dengan adat ketimuran yang menjadi ciri khas Bangsa Indonesia.
Selain itu, jargon sekolah dan kabupaten/ kota ramah anak selama ini benar-benar belum terbukti nyata. Ini dapat dilihat masih adanya bullying (perundungan) di lingkup sekolah.
“Oleh karena itu dinas pendidikan dalam hal ini harus lebih mengutamakan pendidikan karakter pengawasan terhadap perilaku anak baik di lingkungan sekolah. Selai. Itu perlunya kerjasama dengan pihak rumah atau orang tua dalam hal ini pendidikan yang lebih mendalam,” ungkapnya.
Syaiful Bachri menilai, bahwa bullying bisa bermula dari saling ejek antara siswa. Akibat saling ejek ini menjadi bullying secara bersama-sama.
Menyoroti kejadian di salah satu SMP yang ada di Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Ia menyayangkan kejadian ini saat Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). “Yang juga menjadi sangat miris buat kami adalah kegiatan tersebut terjadi pada waktu kegiatan bersih-bersih setelah kegiatan MPLS,” ungkapnya.
“Perlu pencabutan sekolah ramah anak sebagai label, apabila di sekolah tersebut masih terjadi kegiatan perlakuan serta tindakan bullying,” tambahnya.(Oby/Rid)
