Lahan Padi dan Jagung di Kota Blitar Terancam Hama, Ini Imbauan Dinas

Ridwan

Blitar, insanimedia.id – Perubahan musim belakangan ini memicu serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) atau hama pada sejumlah lahan pertanian di Kota Blitar.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar, Dewi Masitoh, mengatakan OPT atau hama dapat berupa hewan maupun tumbuhan yang menghambat bahkan mematikan tanaman pangan milik petani.

“Berdasarkan jenisnya, serangan OPT dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu hama, penyakit tanaman, dan gulma,” ujarnya.

Di Kota Blitar, beberapa kecamatan telah terdeteksi mengalami serangan OPT. Di Kecamatan Sananwetan, misalnya, ulat grayak menyerang tanaman jagung, sementara wereng dan tikus menyerang padi dan jagung.

“Luas lahan yang terdampak di wilayah  Sananwetan ini tercatat 0,43 hektare. Sementara di Kecamatan Kepanjenkidul mencapai 0,84 hektare, dan di Sukorejo 0,74 hektare,” ungkap Dewi.

Dewi mengimbau para petani menggunakan pestisida yang ramah lingkungan, dikarenakan konsep pertanian di kota Blitar sendiri secara organik.Jadi, membutuhkan pestisida yang alami juga contohnya pestisida nabati.

“Konsep pertanian kita adalah organik, jadi teknis dan pestisidanya harus berbasis organik, yang biasa disebut pestisida nabati,” tuturnya.

Pestisida nabati memiliki tiga sifat, yakni menolak, menarik, dan mengurangi serangan OPT. Selain itu, petani juga dapat menerapkan teknik kultur teknis dan memanfaatkan predator alami hama.

“Dengan begitu, masyarakat punya beberapa teknik sendiri yang bisa digunakan untuk mengurangi dampak hama maupun gulma,” tambahnya.

Ia menegaskan pihaknya sudah melakukan pelatihan pembuatan pestisida nabati bagi petani. Selain itu, Dinas juga menyediakan rodentisida sebagai upaya pengendalian hama tikus

“Dinas Ketahanan pangan dan Pertanian Kota Blitar telah melakukan sosialisasi hingga pembinaan terhadap para petani untuk membuat dan meproduksi sendiri pestida nabati ini. Terkadang petani juga melakukan caranya sediri untuk mengusir OPT tersbut,” pungkasnya.(Tan/Rid)

Baca Juga :  Mobil Aksi Bergerak, Dinas Pendidikan Sasar Anak tidak Sekolah