insanimedia.id , – Transformasi tata kelola pelayanan ibadah haji dan umrah di Indonesia tengah memasuki babak baru. Dinamika global, kebijakan otoritas Arab Saudi, dan meningkatnya kesadaran jamaah terhadap kualitas layanan mendorong perubahan paradigma dalam pengelolaan ibadah ini.
Asosiasi penyelenggara ibadah haji dan umrah, khususnya AMPHURI, dituntut untuk tidak hanya menjadi mitra operasional pemerintah, tetapi jauh lebih strategis dari itu, yaitu dituntut untuk menjadi aktor utama dalam merumuskan inovasi, kebijakan, dan agenda riset keumrahan dan kehajian di Indonesia.
Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) DPP AMPHURI sebagai think tank organisasi menyadari bahwa ke depan, keandalan pelayanan dan keberlanjutan bisnis jasa ibadah haji dan umrah sangat ditentukan oleh kemampuan adaptasi terhadap perubahan serta kapabilitas riset yang kuat.
Oleh karena itu, Litbang memformulasikan program kerja prioritas untuk tahun 2025–2026 dengan menitikberatkan pada lima agenda utama: riset kebijakan, pengembangan kapasitas internal, kemitraan strategis, publikasi ilmiah, dan transformasi kelembagaan.
Riset dan Kebijakan Berbasis Data
Litbang AMPHURI akan memfokuskan diri pada riset-riset strategis untuk merespons isu-isu aktual, seperti arah revisi regulasi haji dan umrah, evaluasi pengelolaan dana haji, penguatan skema kemitraan PPIU/PIHK dengan pemerintah, serta eksplorasi peluang digitalisasi layanan umrah mandiri.
Fokus lain adalah riset tentang kebijakan Public-Private Partnership (PPP) di sektor haji dan umrah serta dampaknya bagi keberlanjutan industri.
Penguatan Kapasitas Internal dan Kemitraan Strategis
Penguatan kapasitas SDM AMPHURI menjadi bagian tak terpisahkan. Program pengembangan kompetensi kepemimpinan, pelatihan penulisan ilmiah, dan rekrutmen tim litbang dari setiap DPD akan dijalankan secara sistematis. Hal ini menjadi dasar untuk membangun organisasi riset yang berjejaring kuat di seluruh wilayah.
Litbang AMPHURI terbuka untuk menjalin kemitraan riset dengan kampus-kampus, lembaga penelitian, serta institusi akademik yang memiliki kepedulianterhadapisupelayananibadahhajidanumrah.Duniakampusdapat menjadi laboratorium strategis untuk menghasilkan gagasan-gagasan segar, model bisnis baru, serta rekayasa kebijakan yang inklusif dan berbasis data.
Tak kalah penting, kami mengajak seluruh pemangku kepentingan yang ada – termasuk pemerintah, Kementerian Agama, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), DPR RI, BP Haji, serta para pemimpin sektor swasta seperti perbankan syariah, asuransi, fintech, maskapai penerbangan, penyedia akomodasi, dan perusahaan penyedia perlengkapan jamaah – untuk membangun kemitraan strategis yang saling menguntungkan.
Bentuk kemitraan ini bisa berupa pembiayaan riset, dukungan operasional, hingga pengembangan ekosistem pelayanan jamaah yang unggul.
Membangun Ekosistem Keilmuan, Publikasi, dan Kolaborasi
Untuk menopang agenda-agenda di atas, Litbang AMPHURI juga tengah mempersiapkan pendirian jurnal ilmiah kajian haji dan umrah serta penyusunan buku-buku tematik yang dapat menjadi referensi publik, akademisi, maupun pemangku kebijakan. Publikasi ini diharapkan menjadi fondasi pembelajaran kolektif dan mendorong dialog ilmiah yang konstruktif di tingkat nasional dan internasional.
Kami percaya bahwa keberhasilan transformasi pelayanan haji dan umrah tidak bisa dicapai oleh satu pihak saja. Diperlukan kolaborasi yang kuat lintas sektor dan sinergi yang tulus antar pemangku kepentingan.
Untuk itu, kami mengajak industri perbankan dan keuangan syariah, penyedia logistik dan akomodasi, serta lembaga pendidikan tinggi untuk berkenan bermitra dan menjalin kerjasama strategis dengan Litbang AMPHURI.
Bersama-sama, kita bisa melahirkan kebijakan yang berpihak kepada jamaah, membangun sistem yang berkelanjutan, dan menghadirkan pelayanan ibadah yang lebih manusiawi, akuntabel, dan profesional.
Bagi pihak-pihak yang berminat membangun kemitraan riset atau mendukung pendanaan program-program strategis kami, silakan menghubungi Bidang Litbang AMPHURI melalui kontak WhatsAppdi nomor: 0813-3135-0191.
Inilah saatnya kita menjemput masa depan industri haji dan umrah Indonesia yang lebih berdaya, bermartabat, dan berorientasi pada kemaslahatan jamaah.