Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan Sebut Indonesia akan Hentikan Impor Gula saat Tinjau Ladang Tebu di Malang

Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan Mengunjungi PT ID Food Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (19/12/2024)

Malang, insanimedia.id – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan Indonesia akan menghentikan impor gula mulai tahun depan.

Zulhas juga mengungkapkan bahwa produksi gula nasional terus mengalami peningkatan yang signifikan.

“ Tahun depan Indonesia akan segera menghentikan impor sejumlah komoditas salah satunya gula,” ungkap Zulkifli Hasan saat mengunjungi petani tebu di Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (19/12/2024).

Zulhas menjelaskan, bahwa pada tahun ini produksi gula nasional 2,4 juta ton, naik 200 ribu ton. Tahun depan diperkirakan akan 2,6 juta ton. Ia meyakini produksi gula nasional bisa mencapai 2,7 juta ton.

Meski demikian, kebutuhan nasional untuk gula mencapai 3,1 juta ton setiap tahunnya. Zulkifli yakin bahwa dengan adanya peningkatan produksi dan stok yang ada, kebutuhan gula dalam negeri optimis dapat terpenuhi.

Pemerintah Indonesia menargetkan swasembada pangan dapat tercapai sebelum tahun 2027.

Untuk mendukung target tersebut, pihaknya akan memberikan berbagai dukungan kepada petani, seperti penyediaan bibit unggul, pelatihan, dan jaminan harga yang menguntungkan.

Mulai tahun depan, pemerintah memutuskan untuk tidak lagi mengimpor gula konsumsi, beras, garam konsumsi, dan jagung untuk ternak.

Zulhas mengatakan, salah satu cara menyejahterakan petani adalah dengan menghentikan impor beberapa komoditas strategis.

“Dengan tidak impor, tadi saya lihat, petani-petani itu bergembira karena harga itu bagus, semangat untuk menanam itu tinggi,” ungkapnya.

Dalam kunjungannya, Zulkifli Hasan mengapresiasi upaya PT ID Food dalam merekrut generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian, khususnya perkebunan tebu.

Menurutnya, peremajaan petani sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor pertanian.

“Anak-anak muda ini pasti nanti berubah caranya, pakai teknologi, pakai drone, pakai macam-macam, karena zaman berubah,” ujarnya.

Cara ini merupakan salah satu langkah untuk mencapai swasembada pangan. “Saya optimistis, coba lihat sekarang di Malang ini, halaman rumah aja ditanami tebu, jadi rakyat kita itu sebetulnya kan pekerja keras asal kalau sudah menanam jangan rugi,” tambahnya. (Sif)