BLITAR – insanimedia.id- Yuliono salah satu peternak burung kenari di Kota Blitar yang suses meraup pudi-pundi rupiah. Bagaimana tidak, berkat keuletannya, Warga Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar ini mampu meraup untuk hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya.
Tidak hayal puluhan sangkar terjajar di dalam rumahnya. Usaha ini sudah Ia geluti sejak belasan tahun yang lalu, dan sempat mengalami pasang surut dalam berusaha.
Pria 43 tahun ini mengatakan, awalnya Ia bekerja di sebuah percetakan. Karena ingin mandiri, ia memutuskan keluar dari pekerjaan dan memlui usaha ternak burung.
Pria yang aktab disapa Cak Geno ini tidak langsung memutuskan beternak burung kenari. Ia terlebih dahulu memilih burung murai yang sudah terkenal di kalangan masyarakat.
Berternak burung murai tidak semudah yang Yuliono bayangkan. Sebab usahanya ini justru menguras dompetnya. Burung kenari dipilih untuk pendapimping burung murai yang pakannya membutuhkan biaya mahal.
Tidak disangka dan tidak dinyana, Yuliono justru merasakan beternak kenari jauh lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan ternak burung murai. “Awalnya sampingannya, lha justru lebih menghasilkan dari usaha utamanya, maka saya tekuni yang sampingan dan justru menjadi utama sekarang,” ungkapnya.
Berternak burung kenari, Yuliono juga sempat mengalami pasang surut. Pada medio 2015 sampai 2018 lalu harga burung kenari seperti diobral di pasaran. Tidak tanggung-tanggung, burung kenari muda hanya dihargai sekitar Rp 10 ribu sampai Rp 25 ribu.
Kondisi ini tidak menyiutkan nyali Yuliono untuk terus bternak. BPKB sepeda motornya harus menjadi jaminan di bank untuk mendapatkan tambahan modal.
Tidak hanya kenari lokal, bapak dua anak ini juga mendatangkan kenari impor yang memiliki kualitas yang lebih bagus. Awalnya ia hanya memiliki enam ekor jantan dan lima ekor indukan betina.
Saat ini, peternakan Yuilono mampu menghasilkan 80 sampai 100 ekor setipa bulannya. Harga jual kenari di peternakannya mulai hanra Rp 200 ribu sampai Rp 2 juta setiap ekornya.
“Dari hasil ternak burung ini, rata-rata Rp 8 sampai Rp 15 juta untuk empat puluh harinya,” pungkasnya.