Tim DVI Polda Jatim Berhasil Identifikasi Tujuh Santri Berhasil Dikenali

SIDOARJO, insanimedia. id– Setelah melalui proses panjang dan penuh keharuan, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah santri korban ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Proses ilmiah yang dilakukan dengan teliti ini menjadi penutup dari babak berat evakuasi dan pembersihan reruntuhan yang kini resmi berakhir.

Kabiddokes Polda Jatim Kombes Pol M Khusnan Marzuki mengungkapkan, proses identifikasi dilakukan dengan sangat hati-hati, mengingat banyaknya korban yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh.

“Senin malam, kami berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah santri. Prosesnya tidak mudah, tapi seluruh tim bekerja dengan hati-hati dan teliti, menggabungkan data antemortem dan post mortem dengan metode ilmiah,” ujarnya, Selasa (7/10).

Menurut Khusnan, tim DVI mencocokkan berbagai data seperti catatan medis, gigi, sidik jari, hingga barang pribadi korban.

“Pencocokan data ini menjadi kunci, terutama karena beberapa korban ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan,” tambahnya.

Dari hasil rekonsiliasi tim DVI pada Senin (6/10) malam, delapan kantong jenazah terdiri dari tujuh jenazah utuh dan satu bagian tubuh (body part) berhasil teridentifikasi. Berikut daftar tujuh santri yang telah dikenali identitasnya:

• Muhammad Raihan Mustofa, 17, warga Kelurahan Banyuayu, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura.
• Abdul Fatah, 18, warga Asem Manunggal.
• Wasiur Rohim, 17, warga Gayungan, Surabaya.
• Muhammad Aziz Pratama Yudistira, 16, warga Pulau Kapuk Mekar Mukti, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat.
• Muhammad Dafin, 13, warga Desa Bulu Lor, Semarang, Jawa Tengah. Ia teridentifikasi dari gabungan dua kantong jenazah.
• Muhammad Ali Rahbini, 19, warga Dusun Plaza Bireuen, Tambelang, Sampang, Jawa Timur.
• Sulaiman Hadi, 15, warga Morleki Kolla Modung, Bangkalan, Madura.

Baca Juga :  Ini Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Sidoarjo

Hingga Senin malam, total 67 jenazah dan delapan body part telah diterima tim DVI di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim. Proses identifikasi masih berlanjut dengan pengumpulan data tambahan dari keluarga korban untuk memastikan seluruh jenazah dapat dikenali.

Sementara itu, proses evakuasi dan pembersihan reruntuhan Ponpes Al-Khoziny resmi tuntas pada Selasa (7/10) pagi. Dua unit wheel loader terakhir meninggalkan lokasi, menandai berakhirnya operasi besar yang selama lima hari terakhir menjadi pusat perhatian publik.

Dari data Basarnas, total korban tragedi tersebut mencapai 171 orang. Rinciannya, 104 orang selamat, 67 meninggal dunia, dan tujuh lainnya ditemukan dalam bentuk bagian tubuh (body part).

Dengan selesainya operasi lapangan dan berlanjutnya proses identifikasi di rumah sakit, publik kini menaruh harapan besar agar seluruh korban dapat segera dikenali dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan dengan layak.