Raihan Tsany Anggota DPRD Kota Blitar Temukan Keluhan Sampah tidak hanya di Sananwetan

M.Raihan Tsany Azura Anggota DPRD Kota Blitar termuda menyambut hangat aksi puluhan Mahasiswa Cipayung Plus yang Demo Menolak RUU Pilkada

Blitar, insanimedia.id – Raihan Tysani Azzura Anggota DPRD Kota Blitar mengaku banyak mendapatkan keluhan terkait sampah pada dirinya.

Tidak hanya pada pada lingkungan Bendil Kelurahan Sananwetan dan Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.

Dirinya juga mendapatkan keluhan terkait pengelolaan sampah yang menimbulkan aroma dan lalat di lingkungan yang lain. Salah satunya yang banyak dikeluhkan oleh warga di depo sampah di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar.

Ia menilai, bahwa selama ini bak truk untuk menampung sampah sudah rusak. Akibatnya, banyak sampah yang tidak termuat dengan baik dan terjatuh.

Ini berdampak pada sampah yang keluar dan menimbulkan aroma yang tidak sedap. Hal ini menggangu masyarakat di lingkungan, Karangsari, Blitar yang lokasi pemukimannya berdekatan dengan depo sampah.

“Ini baknya sudah cacat dan sudah tidak layak pakai,” ungkapnya melalui sambungan WhatsApp, Selasa (15/04/2025) malam.

Ia meminta pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar untuk memperbaiki akar permasalahan ini. Ia menilai bahwa kapasitas bak sampah yang saat ini digunakan kurang besar, sehingga banyak sampah yang tidak termuat di bak sampah.

“Harus ada penambahan dan penggantian bak sampah yang rusak dan kapasitasnya juga lebih besar,” tegasnya.

Ia pun mempertanyakan, apakah peralatan seperti bak sampah yang digunakan di Kota Blitar sudah sesuai dengan kebutuhan menampung sampah.

Dalam mengelola sampah, Ia meminta pada DLH untuk menggunakan standar operasional nasional dalam menajemen sampah perkotaan.

“Apakah ini sudah sesuai standar operasional. Harus kita evaluasi dan kita harus memberikan solusi,” harapnya.

Adanya penggunaan cairan kimia untuk penghilang bau sampah dinilai kurang efektif. Ia menilai ekoenzim dan melibatkan masyarakat untuk penggelolaan sampah lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan zat kimia.

“Gerakan ekoenzim merupakan peran pemerintah untuk membentuknya. Insyaallah dapat memangkas 80 persen yang dianggarkan bahan kimia,” tegas politis Fraksi PAN ini.

Menurutnya, bahan kimia ini bisa digunakan di depo yang padat. Akan tetapi, bahan kimia ini dapat mengkontaminasi air dan tanah. “Kalau terus menerus tidak bagus juga,” ujarnya.

Selain lain itu, Raihan juga meminta pada DLH untuk saat para sopir truk ini bekerja tidak mengganggu masyarakat. Ia berharap para sopir ini jadwalnya bekerja tidak berbarengan dengan jadwal orang berangkat bekerja dan sekolah.

“Pemerintah Kota Blitar harus membuat rute yang jelas, jangan sampai melewati sekolah dan tempat-tempat yang padat kegiatan, sehingga citra di Kota Blitar lebih bagus,” tegasnya.(oby)