Timbulkan Bau dan Lalat, Warga Tutup Tempat Pembuangan Akhir Sampah

Warga Dusun Tegalrejo Desa Pagerwojo Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar Menutup Akses Jalan ke TPA karena Menimbulkan Lalat dan Aroma Busuk

Blitar, insanimedia.id – Menimbulkan aroma yang tidak sedap dan muncul lalat puluhan warga menutup paksa tempat pembuangan Akhir (TPA) sampah setempat.

Warga Dusun Tegalrejo Desa Pagerwojo Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar selama ini mengeluhkan dampak sampah yang di TPA dekat perkampungannya.

Puluhan warga inipun menutup jalan menuju TPA tersebut dengan memasang kayu bertulisankan pesan penutupan.

Penutupan ini dilakukan setelah warga mengeluhkan adanya berbagai dampak buruk yang ditimbulkan oleh TPA tersebut. Menurut warga, TPA tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap di pemukiman warga.

Sugiono, warga Dusun Tegalrejo, Desa Pagerwojo mengatakan, pada saat musim penghujan seperti saat ini banyak lalat yang beterbangan dari TPA tersebut. Lalat itu kemudian mengganggu pemukiman warga sekitar TPA.

Banyaknya lalat yang menghampiri perkampungan ini membuat warga resah. Sebab lalat ini mengganggu aktivitas warga sekitar. Selain itu aroma yang tidak sedap juga kerap menyelinap di hidung warga sekitar TPA.

“ Dampaknya sangat negatif, banyak lalat yang meresahkan masyarakat, selain itu baunya sangat menyengat tidak enak, terus dengan adanya kerusakan jalan,” Kata Sugiono, Selasa (10/12/2024).

Selain lalat dan bau busuk, akses jalan desanya juga rusak. Akses jalan menuju TPA  ini merupakan jalan Kabupaten yang menghubungkan antar desa.

“Ini menyikapi tuntutan dari masyarakat khususnya warga Tegalrejo. Jadi mohon jalan menuju TPA ini diperbaiki,” Imbuhnya.

Sebenarnya terkait jalan warga dan pihak desa telah melakukan komunikasi. Bahkan menurut warga dari keterangan pihak desa, jalan tersebut telah diusulkan untuk dilakukan perbaikan.

Namun hingga saat ini kondisi jalan masih saja dibiarkan rusak. Kondisi membuat warga geram dan terpaksa melakukan penutupan jalan TPA sampah.

“Ini memasuki musim hujan kondisi jalan semakin rusak jadi warga tidak sabar menunggu realisasi pengajuan pihak desa, karena tidak ada respon makanya kami lakukan penutupan,” tandasnya.