Peringati May Day, KSPI Blitar Raya Pilih Audiensi dengan Disnaker ‎

‎‎Blitar, insanimedia.id – Peringatan Hari Buruh atau May Day yang jatuh setiap tanggal 1 Mei biasanya identik dengan aksi massa yang dilakukan oleh berbagai serikat buruh dan pekerja. Namun, berbeda dengan tradisi tersebut, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Blitar Raya mengambil langkah yang berbeda.

‎Ketua KSPI Blitar Raya, Sukarno, menyatakan bahwa pihaknya kemungkinan besar akan kembali berkoordinasi dengan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Blitar dalam memperingati Hari Buruh tahun ini.

‎Keputusan untuk berkoordinasi dengan Disnaker bukanlah hal baru bagi KSPI Blitar Raya mengingat kegiatan ini telah terjalin selama beberapa tahun terakhir.

‎Menurutnya, langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi pro dan kontra serta aksi demonstrasi yang mungkin terjadi jika serikat buruh menggelar kegiatan secara mandiri.

‎Koordinasi ini akan diwujudkan dalam bentuk audiensi, di mana KSPI dapat menyampaikan sosialisasi mengenai tujuan dan aspirasi mereka kepada pihak terkait.

‎Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pertimbangan finansial juga menjadi salah satu alasan utama di balik keputusan ini.

‎Ia secara implisit menyinggung keterbatasan dana yang dimiliki oleh serikat buruh jika harus menggelar aksi massa sendiri.

‎”Jadi kita mengikuti kalau kita mengadakan sendiri itu dananya dari mana? Gitu loh kasarannya gitu soalnya yang kita bela itu kaum buruh, bukan pengusaha,” tegasnya.

‎Dengan memilih jalur koordinasi dan audiensi, KSPI Blitar Raya berharap dapat menyampaikan aspirasi buruh dengan cara yang lebih terstruktur dan menghindari potensi gesekan di lapangan.

‎Ia menekankan bahwa esensi dari peringatan Hari Buruh tetap akan tersampaikan melalui dialog dengan Disnaker.

‎”Makanya kalau program ini kita adakan, kita selalu koordinasi dengan Dinas Ketenagakerjaan bagaimana realisasinya, bagaimana kita tinggal menjelaskan saja sebaiknya bagaimana, ini sudah berjalan tiap tahun,” imbuhnya.

‎Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah melakukan berbagai upaya yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan pemenuhan gak bagi kaum buruh. (Bim)
‎ – Peringatan Hari Buruh atau May Day yang jatuh setiap tanggal 1 Mei biasanya identik dengan aksi massa yang dilakukan oleh berbagai serikat buruh dan pekerja. Namun, berbeda dengan tradisi tersebut, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Blitar Raya mengambil langkah yang berbeda.

‎Ketua KSPI Blitar Raya, Sukarno, menyatakan bahwa pihaknya kemungkinan besar akan kembali berkoordinasi dengan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Blitar dalam memperingati Hari Buruh tahun ini.

‎Keputusan untuk berkoordinasi dengan Disnaker bukanlah hal baru bagi KSPI Blitar Raya mengingat kegiatan ini telah terjalin selama beberapa tahun terakhir.

‎Menurutnya, langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi pro dan kontra serta aksi demonstrasi yang mungkin terjadi jika serikat buruh menggelar kegiatan secara mandiri.

‎Koordinasi ini akan diwujudkan dalam bentuk audiensi, di mana KSPI dapat menyampaikan sosialisasi mengenai tujuan dan aspirasi mereka kepada pihak terkait.

‎Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pertimbangan finansial juga menjadi salah satu alasan utama di balik keputusan ini.

‎Ia secara implisit menyinggung keterbatasan dana yang dimiliki oleh serikat buruh jika harus menggelar aksi massa sendiri.

‎”Jadi kita mengikuti kalau kita mengadakan sendiri itu dananya dari mana? Gitu loh kasarannya, soalnya yang kita bela itu kaum buruh, bukan pengusaha,” tegasnya.

‎Dengan memilih jalur koordinasi dan audiensi, KSPI Blitar Raya berharap dapat menyampaikan aspirasi buruh dengan cara yang lebih terstruktur dan menghindari potensi gesekan di lapangan.

‎Ia menekankan bahwa esensi dari peringatan Hari Buruh tetap akan tersampaikan melalui dialog dengan Disnaker.

‎”Makanya kalau program ini kita adakan, kita selalu koordinasi dengan Dinas Ketenagakerjaan bagaimana realisasinya, bagaimana kita tinggal menjelaskan saja sebaiknya bagaimana, ini sudah berjalan tiap tahun,” imbuhnya.

‎Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah melakukan berbagai upaya yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan pemenuhan gak bagi kaum buruh. (Bim)