Bantuan Rumah Tidak Layak Huni Segera Disalurkan, Target Dua Pekan Rampung

Blitar, insanimedia.id– Realisasi program perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Blitar tahun ini mengalami keterlambatan dibanding tahun sebelumnya. Meski begitu, pemerintah daerah menargetkan bantuan bisa disalurkan kepada masyarakat dalam dua pekan ke depan.

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Blitar, Iwan Dwi Winarto, menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut murni disebabkan kendala administratif dan teknis. Proses administrasi kini telah selesai, termasuk penandatanganan buku tabungan oleh para penerima bantuan.

“Pertengahan Mei lalu sudah kami fasilitasi penandatanganan buku tabungan untuk sekitar 180 penerima, bekerja sama dengan Bank Jatim. Karena ruang di bank terbatas, kegiatan itu kami laksanakan di aula PUPR,” terang Iwan, Kamis (12/06/2025).

Setelah seluruh proses rampung, penyerahan bantuan secara simbolis dijadwalkan akan dilakukan oleh Bupati atau Wakil Bupati Blitar. Meski molor dibanding tahun lalu, Iwan memastikan tak ada persoalan besar dalam penyaluran.

“Semua tinggal menunggu momen penyerahan. Target kami, bantuan terealisasi maksimal dua minggu ke depan,” imbuhnya.

Tahun ini, terdapat 186 unit RTLH yang akan diperbaiki dengan masing-masing rumah menerima bantuan sebesar Rp 20 juta. Jumlah ini meningkat dari tahun 2024 yang hanya menyasar 118 unit dengan total anggaran Rp 2,6 miliar.

Seluruh pendanaan bersumber dari APBD Kabupaten Blitar, tanpa dana alokasi khusus (DAK) maupun Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) seperti tahun sebelumnya.

“Program ini tidak terdampak efisiensi anggaran. Tapi survei dan verifikasi tetap kami lakukan secara ketat agar penyaluran tepat sasaran,” ujar Iwan.

Dari total 186 unit, sebanyak 13 unit dialokasikan khusus untuk mendukung penanganan stunting. Sisanya merupakan usulan hasil musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tahun sebelumnya. Semua pengajuan berasal dari masyarakat melalui pemerintah desa, dan ditetapkan melalui surat keputusan (SK).

Kecamatan Kanigoro menjadi wilayah dengan jumlah penerima terbanyak. Di antaranya adalah Desa Karangsono yang mengajukan hampir 40 unit, namun hanya sebagian yang disetujui demi pemerataan bantuan ke desa lain.

Selain Kanigoro, program RTLH juga menyasar 12 kecamatan lainnya di Kabupaten Blitar. Yakni Kecamatan Nglegok, Sanankulon, Srengat, Udanawu, Ponggok, Talun, Selorejo, Gandusari, Wates, Wonodadi, Binangun, dan Panggungrejo. (Tan)