Penjual Kopi, Ingin Blitar Menuju Cita-Cita Luhur, Ada Kaitanya Pilwali Blitar ?

Ardian Purwoseputro Penjual Kopi di Kota Blitar ingin Maju Pilwali Blitar 2024

BLITAR, insanimedia.id Seorang penjual kopi di Kota Blitar juga memiliki cita-cita untuk Kota Blitar menuju cita-cita luhur. Ia ingin mewujudkan mimpinya dari bawah, dari kalangan ia geluti saat ini, penjual kopi dan pekerja kaki lima (PKL).

Ardian Purwoseputro, memiliki brand Kopi Kereta Api. Kopi ini sudah mulai beredar di kalangan penyedia kopi atau warkop. Ia menjualnya seorang diri, tanpa ada marketing yang membantunya memasarkan kopi produksinya.

Tidak hanya itu, Pria kelahiran 1980 ini juga memili warung kopi di Jalan Veteran Kota Blitar. Sering bertemu dengan pedagang kecil, serta orang yang mampir ke warungnya membuatnya tergugah untuk mewujudkan cita-cita luhur Kota Blitar.

“Kita ingin menghibahkan hidup untuk bangsa dan negara adalah kewajiban kesatria,” ungkapnya.

Penjual Kopi ini juga sudah banyak berkarya. Sedikitnya sudah 8 buku yang dihasilkan oleh alumni SMAN 1 Kota Blitar ini. Buku yang pernah ia tulis diantaranya, Blue Economy, An Odyssey to Prosperity 2013 dan Museum Hakka Indonesia tahun 2015.

Tidak tanggung-tanggung, Ia juga sempat melakoni pekerjaan di dunia perbankkan, seperti Bank Internasional Indonesia dan PT Bank Mega. Alumni Universitas Merdeka (Unmer) Malang ini juga aktif di organisasai. Diantaranya menjadi Menteri Dalam Negeri, BEM Unmer tahun 2001-2002 dan Ketua Umum BEM Fakultas Ekonomi, Unmer 2000-2001.

Ia juga sering menjadi pembicara di dalam taraf internasional. Diantaranya, sebagai pembicara dalam Cultural Diversity of Indonesia baik di Jakarta dan Surabaya. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Amerika yang menggundang tokoh-tokoh masyarakat.

Ardian yang mengaku saat ini dipinang oleh salah satu partai ini, akan memajukan Kota Blitar. Ia ingin membangun ekonomi mulai dari bawah yang dapat dirasakan langsung oleh warga Kota Blitar.

“Saya memiliki konsen dan kepedulian pada warga yang bekerja sebagai PKL ataupun warkop. Sebab saya sejak 2010 sampai sekarang juga memilih jalur ini,” tegasnya.