BLITAR, insanimedia.id – Harga telur ayam di tingkat peternak (kandang) naik turun. Harga seperti ini, membuat para tengkulak bingung.
Sendyta Kusuma Wardana salah satu penjual telur di Pasar Templek, Kota Blitar mengatakan, adanya harga yang tidak stabil membuat pendapatannya berkurang. Ia tidak menaikkan harga telur ke pembeli di lapaknya.
Sandy menjelaskan, bahwa harga telur setiap hari berubah. Untuk satu kilogram telur di kandang kadang Rp23 ribu kadang Rp24 ribu perkilogram.Sementara harga jual di pasaran berkisar Rp26 ribu sampai Rp27 ribu perkilogram.
Ia tidak berani menaikkan harga telur di pasaran ini, karena sewaktu-waktu harga di kandang juga berubah.”Kadang hari ini Rp23 ribu, besok sudah Rp24 ribu, lusa turun lagi,” ungkapnya.
Pria asli Kota Blitar ini juga tidak berani menurunkan harga telur yang ia jual. Apalagi harga belinya udah fluktuatif naik turun.
“Kalau turun selama dua hari begitu saya berani menurunkan, kalau naik selama dua hari juga akan saya naikkan, tapi ini setiap hari naik turun, jadi bingung,” tegasnya.
Dijelaskan, dalam sehari ia biasanya membawa telur 60 sampai 70 kilogram. Telur ini campuran antara yang berkualitas baik dan sedang. Ia juga membawa telur yang kondisi ada sedikit retak atau biasanya warga menyebut telur tik.
Telur seperti inilah yang justru banyak diminati oleh warga yang harganya stabil. Selain itu, telur tik juga kuat untuk direbus dan digoreng, dibandingkan telur yang berwarna putih.