Blitar, insanimedia.id – Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tinggal menunggu pengumuman penetapan dari KPU.
Begitu pula dengan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar yang hasilnya sudah dapat diketahui.
Pasangan petahana yang mengusung Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar Rini Syarifah tumbang. Pasangan Rini Syarifah dan Abdul Ghoni kalah telah dari sang penantang.
KPU Kabupaten Blitar mengumumkan, pasangan yang diusung koalisi gemuk di Kabupaten Blitar inipun hanya meraup suara 137.706 suara atau 21, 44 persen.
Sementara sang penantang pasangan nomor urut 01 yakni, Rijanto dan Beky Herdiansah (Rizky) unggul jauh yakni 505.655 suara atau 78,56 persen.
Perlu diketahui pasangan nomor urut 02 yakni Rini Syariah dan Abdul Ghoni (Rindu) didukung mayoritas partai politik di Kabupaten Blitar.
Pasangan ini diusul partai parlemen yakni PKB, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PPP dan partai non parlemen PSI, dan PKS.
Koalisi Rindu ini mendapatkan dukungan 26 kursi DPRD Kabupaten Blitar atau 52 persen dari 50 kursi DPRD.
Pasangan Rizky diusulkan 24 kursi DPRD Kabupaten Blitar dari PDI Perjuangan, PAN, dan Partai Nasdem.
Sempat beredar postingan salah satu tim relawan pasangan Rindu bahwa akan ada pertarungan pasca Pilkada beberapa waktu yang lalu.
“ Yang lain lagi mbileng ngadepi coblosan, aku tak ngamati seng ngganjal pembahasan RAPBD 2025 (yang lain pusing menghadapi pemilihan, aku tak mengamati yang mengganjal pembahasan RAPBD 2025),” tulis Mujianto salah satu Tim Sukses Rindu di Pilkada 27 November lalu.
Meski belum jelas tulisan ini ditunjukkan untuk siapa, namun kuat dugaan tulisan cerita di Whatapp dari Ketua Pergerakan Perubahan Indonesia (PPI) ini menanggapi hasil Pilkada Kabupaten Blitar 2024.
Unggahan ini dilakukan pada 26 November lalu sebelum pencoblosan atau pemilihan.
Mananggapi hal ini, Pengamat politik sekaligus dosen Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, Muhammad Iqbal Baihaqi menilai dalam politik semuanya dinamis.
Besar kemungkinan partai pengusul Pasangan Rindu akan meninggalkannya pasca Pilkada untuk bergabung dengan Pasangan Rizky.
Apalagi pasangan Rizky merupakan pemenang dalam Pilkada, sehingga memudahkan untuk partai lain merapat guna ikut menjalankan program-program yang akan dijalankan baik eksekutif dan legislatif.
“ Dalam politik tidak ada yg abadi kita lihat saja kedepannya jadi bagaimana,” ungkap Dosen Fakultas Pendidikan Ilmu Politik ini.