Blitar, insanimedia.id – Bagi anda remaja putri patut mewaspadai bahaya makanan cepat saji (junk food). Junk food biasanya menjadi pilihan bagi warga yang tidak ingin ribet memasak.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar mengingatkan remaja putri agar tidak berlebihan mengonsumsi makanan cepat saji atau junk food. Pola makan tidak sehat dinilai menjadi salah satu pemicu anemia yang berisiko melahirkan generasi stunting.
Kepala Dinkes Kota Blitar, dr Dharma Setiawan mengatakan, junk food dengan kandungan MSG atau vetsin tinggi membuat remaja ketagihan. “Itu yang jadi daya tarik lidah. Makan sedikit, lalu ingin lagi. Lama-lama kebiasaan ini berdampak pada kesehatan,” ujarnya, Kamis (25/9/2025).
Meski begitu, Dinkes tidak sepenuhnya melarang konsumsi junk food. Menurut Dharma, kuncinya ada pada keseimbangan.
“Tidak masalah sesekali makan junk food, tapi jangan lupa sayur, buah, protein, dan serat tetap harus masuk,” tegasnya.
Ia menjelaskan, anemia masih menjadi persoalan di kalangan remaja putri. Pemerintah melakukan kampanye masif agar remaja terbiasa minum tablet tambah darah seminggu sekali dan setiap hari saat menstruasi.
“Kalau remaja putri terbebas dari anemia, insyaAllah nanti saat menikah bisa melahirkan anak yang sehat dan tidak stunting,” kata Dharma.
Selain faktor makanan, anemia juga bisa dipicu kecacingan, kurang gizi, hingga pola asuh yang salah. Karena itu, intervensi dilakukan sesuai kondisi.
Untuk kasus anemia berat, pasien dirujuk ke rumah sakit. Sedangkan anemia sedang dan ringan ditangani di puskesmas wilayah sekolah.
“Anemia bukan hanya soal makan atau salah makan, tapi juga perilaku. Karena itu, perilaku hidup bersih dan sehat harus dijadikan gaya hidup,” jelas Dharma.
Dinkes Kota Blitar berharap kesadaran ini terus meningkat. Dharma menegaskan, generasi sehat hanya bisa lahir dari remaja putri yang menjaga pola makan dan perilaku hidup sehat.(Tan/Rid)
