Blitar, insanimedia.id – Partai Gerindra Kota Blitar juga menyoroti soal kadernya yang menjadi Wakil Wali Kota Blitar yang disebut “Pembantu” oleh Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin. Padahal keduanya merupakan kepala daerah yang memenangkan kontestasi Pilwali 2024 lalu.
Keduanya memiliki visi dan misi bersama sehingga memenangkan Pilwali Blitar. Keduanya akan menjadi penentu kebijakan untuk Kota Blitar untuk kurun waktu 2025 hingga 2030 mendatang.
Gerindra Kota Blitar menilai, penyebutan Wakil Wali Kota Blitar, Elim Tyu Samba sebagai pembantu ini dinilai tidak etis. “Jangan diibaratkan sebagai pembantu. Pembantu itu seperti asisten rumah tangga (ART),” ungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPC Kota Blitar, Tang Ngi Hing melalui sambungan seluler dengan insanimedia.id, Rabu (16/10/2025).
Anggota DPRD Kota Blitar ini meminta pada keduanya untuk komunikasi untuk warga Kota Blitar dengan satu visi dan misi. Tang Ngi Hing menyebut, bahwa Elim merupakan kader terbaik Partai Gerindra Kota Blitar yang saat ini duduk sebagai Wakil Wali Kota Blitar.
Menanggapi pernyataan Elim yang tidak dilibatkan dalam penyusunan reorganisasi di lingkup OPD Kota Blitar, Tang Ngi Hing meminta keduanya untuk duduk bersama. Selain itu juga harus jelas pembagian tugas antara wali kota dengan wakil wali kota.
“Meskipun putusan mutasi PNS itu ada di tangan wakil wali kota, harus ada etika yang dipakai,” tegasnya.
Menuurtnya, kalau kondisi seperti ini terus berlanjut, maka yang menjadi korban adalah kepentingan warga Kota Blitar. “Semuanya harus cooling down dan etika harus dilaksanakan,” ujarnya.(Oby/Rid)







